Dilema pembukaan sekolah dan pembelajaran jarak jauh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemdikbud) Republik Indonesia telah menetapkan jadwal tahun ajaran baru tahun 2020/2021 yakni pada 13 Juli 2020. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua siswa. Meski demikian, Menteri Nadiem Makarim membantah jika siswa dan siswi akan mulai masuk sekolah atau kegiatan belajar mengajar (KBM) pada bulan Juli mendatang. Nadiem menjelaskan keputusan pembukaan sekolah bergantung pada tim Gugus Tugas COvid-19 di daerah masing-masing. Kabarnya keputusan akhir tentang bagaimana pembelajaran sekolah di seluruh Indonesia akan disampaikan pada pekan-pekan ini.
Selama masa pendemi COVID-19 ini, sejak tanggal 9 Maret 2020 kementerian pendidikan dan kebudayaan memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di seluruh indonesia. Namun, pelaksanaan PJJ "mendadak" tersebut banyak dikeluhkan oleh siswa dan orang tua. Dalam survey yang dilakukan oleh KPAI kebanyakan siswa mengeluhkan pelaksanaan PJJ selama ini. Mulai dari masalah kuota, peralatan belajar yang tidak memadahi, interaksi guru yang kurang, tugas yang banyak dengan waktu terbatas, hingga masalah kesehatan seperti kelelahan dan mata sakit akibat terlalu lama di depan HP atau PC (komputer).
Blended Learning
Yang jadi pertanyaan berikutnya, apakah nanti pelaksanaan PJJ akan kembali dilanjutkan? Apakah sudah ada solusi atas keluhan-keluhan yang dikemukakan siswa dan orang tua? Beberapa praktisi pendidikan mengatakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah "Blended Learning".
Apa itu Blended Learning? Menurut Watson dan Murin[1], Blended Learning adalah "Suatu program pendidikan formal dimana seorang siswa menerima sebagian pembelajaran lewat pembelajaran daring yang kendali terhadap waktu, tempat, pilihan materi, kecepatan belajar ada di tangan siswa dan sebagian pembelajaran lagi merupakan pembelajaran terbimbing di luar rumah, dan modalitas pembelajaran siswa tersebut saling terhubung sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang terintegrasi". Jadi, Blended Learning merupakan suatu program pembelajaran yang memadukan pembelajaran daring dan pembelajaran terbimbing (tatap muka).
Blended Learning bukanlah hal baru di dunia Pendidikan . Di berbagai tempat di belahan dunia program Blended Learning sudah banyak dilakukan di sekolah-sekolah dengan berbagai macam model. Menurut Michael B. Horn and Heather Staker[2] dalam bukunya Blended: Using Disruptive Innovation to Improve Schools pelaksanaan Blended Learning di berbagai tempat di dunia bisa dibagi menjadi empat model :
1.Rotation Model
Dalam Rotation Model, pembelajaran yang dilakukan siswa berotasi antar modalitas pembelajaran yang salah satunya merupakan pembelajaran daring dalam suatu jadwal tertentu atau berdasarkan petunjuk guru. Dalam penerapannya Rotation Model ini terbagi lagi dalam 4 tipe :
a. Station Rotation : dalam model ini pembelajaran siswa berotasi antar modalitas pembelajaran di dalam suatu ruang kelas atau beberapa ruang kelas