3. Pembeli sebagian besar dipengaruhi oleh titik sentuhan digital (digital touch points) selama Ramadan.
Ketika memasuki bulan Ramadan dan melakukan pembelian untuk perayaan tersebut, para konsumen sangat memperhatikan riset dan pengambilan keputusan. Banyak dari mereka juga bersedia mencoba merek-merek baru. Memang, 93% dari pembelian direncanakan, dengan hampir 50% pembelian terjadi dalam minggu pertama Ramadan. Dan 88% pembeli berbelanja dengan setidaknya satu pengecer yang sebelumnya belum pernah mereka beli sebelumnya.
Apa yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka, terlepas dari apakah mereka membeli secara online atau di toko, adalah titik sentuhan yang mereka gunakan untuk riset, di mana 7 dari 10 adalah titik sentuhan digital (digital touch points). Di antara itu, dua yang teratas adalah melalui Pencarian dan YouTube.
Keputusan pembelian oleh pembeli selama Ramadan juga dipengaruhi oleh iklan. Menurut survei Kantar, 89% pemirsa YouTube diperkenalkan kepada merek atau produk baru melalui iklan YouTube, dan iklan tersebut membantu 80% pemirsa memutuskan apa yang akan dibeli.
Kantar adalah perusahaan riset dan konsultan strategis global yang menyediakan berbagai layanan penelitian pasar, pemahaman konsumen, serta analisis data kepada klien di seluruh dunia. Kantar digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk memahami pasar, tren konsumen, dan perilaku pelanggan guna membantu mereka membuat keputusan strategis dalam bisnis mereka.
Dengan mencocokkan pola perilaku pembeli selama Ramadan dan meningkatkan kehadiran merek (brand) Anda pada titik sentuhan digital, termasuk platform-platform tepercaya seperti Pencarian dan YouTube, Anda dapat meningkatkan penemuan (discovery), pertimbangan (consideration), dan pembelian (purchase).
Sebagai contoh, Frisian Flag Indonesia berhasil mencapai pangsa pasar tertinggi dalam dua tahun terakhir untuk susu kental manisnya dengan menggunakan YouTube untuk meningkatkan kesadaran dan pertimbangan produk di kalangan ibu.
Merek (brand) tersebut membuat video yang menghangatkan hati, dalam format panjang dan pendek, yang menyoroti peran sentral yang dimainkan oleh ibu dalam menyiapkan makanan Ramadan untuk keluarga mereka — suatu usaha pahlawan dan prestasi luar biasa. Kemudian, mereka menggunakan kemampuan pengurutan iklan video YouTube (YouTube’s video ad sequencing) untuk menunjukkan kepada audiens video 60 detik yang lengkap dan mendalam sebelum memberikan video 6 detik selama waktu sahur dan berbuka, menggunakan fitur penargetan waktu YouTube, untuk meningkatkan ingatan iklan dan pertimbangan.
Pengurutan iklan video YouTube tersebut bisa dilihat berikut ini:
Dengan wawasan ini tentang bagaimana orang Indonesia mengalami dan menikmati Ramadan — melalui titik sentuhan digital yang tepercaya dan konten video yang relevan dalam berbagai format, maka merek (brand) Anda berada pada posisi yang baik untuk membuat kampanye yang efektif, efisien, dan meningkatkan hasil akhir.