Lihat ke Halaman Asli

Masih Terkenang Engkau

Diperbarui: 12 Januari 2017   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

puisi dan angin dalam mataku

 telah kutuntanskan menjadi rembih

 rindu yang melajang

 terkikis keruh lalu rapuh

 aku terpedaya oleh keluguan makna

 cinta ini begitu dalam membujuknya

 menghayati setiap langkah katanya

 mengikuti aroma tubuhnya dalam gerak nafasku

 tapi, sungguh aku kian terhimpit

 di sela cemburu yang berbatu-batu

 sempat aku beranjak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline