Lihat ke Halaman Asli

Puisi

Diperbarui: 18 Juli 2015   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

KERINDUANKU BERMATA SALJU

kesunyian ini
telah membakar hatiku yang sepi
bagai api yang bara
melahap segala ujung penjuru mayapada
sungguh kesakitan yang tiada tara
betapa tersiksanya hatiku
mimpiku terus terejam sendu
gelisahku selalu menanyakan cintamu
yang dulu pernah singgah dihatiku
sungguh begitu dahsyatnya
perpisahan yang kau tuliskan dalam lembar zaman ini
hingga diwaktu yang lamapun kita tak akan lagi bersua
senja kesembilan ribu satu ini
pandangku masih nanar terhalang kabut derita
karena sebuah rasa percintaan
yang mungkin sudah tak akan kembali lagi
yang bara
adalah segumpal darah
yang rana
adalah segunung hati
yang duka
adalah sedetak nadi
ketika semua telah berlalu
kucoba untuk mencari penggantimu
namun,...
penjelmaan cintamu begitu kuat
menahan hasrat untuk aku berpaling rasa
mampukah aku bertahan
dalam kehampaan ini
dan sampai kapan?!
Tuhan
dalam keinginan
aku selalu bertanya
kenapa hatiku tak lagi bisa mendua
kepada ribuan jemari yang masih menanti
genggaman cintaku ini
apakah ini sebuah kesetiaan cinta
nan hakiki yang Engkau ciptakan dalam
hatiku hanya untuk perempuan satu
yang kusebut kekasihku itu

rumah bamboe,2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline