kusampaikan kata berbaris rapi menghadap-Mu sepertinya diam, tapi gegas di hati menghamparkan semua harap aku percaya pada-Mu saja dan bila dihantamkan aku pada pilu pahit kuambil penawarnya dari-Mu lalu luka menguap suka pada-Mu bersama adalah belajar menghapal bahwa hidup adalah tentang bertahan kusampaikan buncah keluh memeluk-Mu setelah kuawali luruh dalam wudhu penuhlah kalbu air tangis syahdu aku pencemburu sendu jadilah bara yang membakarku gelegakkan buncah cahaya sampai terang jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H