Lihat ke Halaman Asli

Kakao Project

Kakao Project dan AJLK 2021

Kakao Project dan AJLK 2021 Gelar Pendidikan Antikorupsi Berbasis Kartun Animasi di Jepara

Diperbarui: 22 November 2021   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu anak peserta pendidikan antikorupsi berbasis kartun animasi di Jepara/Dokpri

Kakao Project bersama Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi (AJLK) 2021 menggelar pendidikan antikorupsi untuk siswa sekolah dasar di Jepara secara luring pada Minggu, 21 November 2021.

Dikarenakan masih pandemi, acara hanya dihadiri oleh 10 siswa beserta orangtua/wali masing-masing. Selama kegiatan berlangsung, para peserta mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara dilanjutkan dengan sambutan dari tim kakao project dan pemutaran beberapa film & kartun animasi, salah satunya adalah serial animasi "Si Kumbi & Sahabat Pemberani".

Tampilan cover disk serial animasi "Si Kumbi & Sahabat Pemberani"/Dokpri

Dalam kesempatan itu, Alumni AJLK 2021 sekaligus founder Kakao Project, Vina Ainin Salfi Yanti, menekankan bahwa perilaku koruptif itu bukan seputar mengambil uang negara semata melainkan perilaku koruptif itu perbuatan yang bertentangan dengan 9 nilai antikorupsi. 

Kesembilan nilai itu adalah jujur, peduli, disiplin, sederhana, adil, kerja keras, tanggung jawab, berani, dan mandiri. 9 nilai antikorupsi ini bukan perilaku instan yang mudah dilakukan, melainkan harus dibiasakan sejak dini. Itulah mengapa pentingnya menjadi pribadi yang berintegritas sejak dini.

Lebih lanjut, Vina juga menekankan bahwa tidak mungkin anak seusia sekolah dasar dicekoki dengan materi pengertian korupsi, macam-macam perbuatan korupsi, dan lainnya. Untuk itu, kita harus masuk kedalam dunia anak-anak yang penuh dengan have fun dan sedang gemar-gemarnya mengidolakan karakter favoritnya masing-masing. 

"Nah, disinilah kita bisa menjelajahi pemikiran anak-anak dan mencoba bersahabat dengan mereka lalu menyusupkan nilai-nilai antikoruptif didalamnya yang tergambar melalui tindakan/perilaku dari si karakter favorit", imbuhnya.

"Anak-anak biasanya mengidolakan karakter favorit yang mirip-mirip dengan dirinya, oleh karenanya peran orangtua sangat penting dalam mendampingi dan sekadar bercerita mengenai karakter favorit si anak", tandasnya.

Arfiyanto, salah satu tim Kakao Project juga mengungkapkan hal serupa bahwa kartun animasi layaknya anak-anak pada umumnya yang memiliki beragam tingkah laku. Sehingga ini menjadi kesempatan yang bagus untuk mengajarkan 9 nilai antikorupsi dengan menghadirkannya melalui tindakan atau aksi-aksi dalam kartun tersebut.

Setelah pemutaran film selesai, kegiatan diakhiri dengan makan bersama dan pembagian merchandise dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Selain itu, anak-anak juga mendapatkan produk dari tim kakao project berupa buletin kakao edisi 3, stiker kakao project dan sertifikat. Tak ketinggalan, orangtua/wali yang hadir juga mendapatkan buletin kakao project edisi 1.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline