Lihat ke Halaman Asli

KKN MB UIN WS POSKO 97

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Tim KKN MB Kolaboratif Posko 97 Turut Ikut Serta dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Kemligi

Diperbarui: 23 Juli 2024   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Sosialisasi Pencegahan Stunting di Aula Balai Desa Kemligi/dokumentasi tim

Kemligli, Wonotunggal- Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama Kolaboratif yang melibatkan mahasiswa UIN Walisongo dan UIN Saizu ikut andil dalam acara sosialisasi tentang stunting yang diadakan oleh posyandu Desa Kemligi pada hari Senin (22/07/24). Acara yang bertempat di balai desa Kemligi ini bertujuan untuk mengenalkan serta sebagai upaya untuk mengantisipasi stunting kepada masyarakat setempat.Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 dengan pembukaan oleh bapak Karbolah selaku Kepala Desa Kemligi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya acara ini bagi kesehatan dan masa depan anak-anak di desa Kemligi ini.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Yusuf Aditiya selaku Koordinator divisi kesehatan dan lingkungan. Dalam materinya beliau menjelaskan tentang definisi stunting serta berbagai penyebabnya. "Menurut WHO, Stunting adalah Kondisi terhambatnya pertumbuhan perkembangan anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar untuk usianya. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama masa 1000 hari pertama kehidupan. Yaitu sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun," jelas Yusup.

Materi kedua disampaikan oleh Muhammad Irfan Naufal selaku anggota divisi kesehatan dan lingkungan. Dalam pemaparannya, Naufal menyoroti peranan gizi hamil dalam menangani stunting. "Pentingnya protein, energi, zat besi bagi ibu hamil untuk menanggulangi stunting," ujar Naufal.

Materi ketiga disampaikan oleh Afrista Ayuningtyas selaku anggota divisi kesehatan dan lingkungan. Beliau menyinggung tentang cara mencegah stunting. "Adapun tata cara mencegah stunting adalah dengan menggunakan langkah ABCDE. Yaitu A (aktif minum tablet tambah darah), B (Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali, C (cukupi konsumsi protein hewani, D (Datang ke posyandu setiap bulan), E (eksklusif asi 6 bulan)," jelas Afris.

Gambar: Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada Ibu-ibu//dokumentasi tim

Acara ini berlangsung hingga pukul 11.00 dan ditutup dengan pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada ibu-ibu oleh Bu Yuni selaku bidan serta tenaga kesehatan desa Kemligi. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara mahasiswa KKN dengan masyarakat yang ikut serta dalam acara ini.

Dengan adanya acara ini, diharapkan masyarakat Desa Kemligi dapat lebih memahami pentingnya pencegahan stunting dan dapat mengambil langkah-langkah nyata untuk menjaga kesehatan anak-anak mereka.

Reporter : Tim KKN MB Kolaboratif Posko 97 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline