Lihat ke Halaman Asli

Kosong

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari Kamis, di semester empat, pernah ada pindahan kuliah yang seharusnya diadakan jam 10 pagi, karena suatu alasan dosen menggantinya menjadi kuliah sore yaitu menjadi jam 16 sore, tepatnya di gedung C, di fakultas tempatku kuliah.
-
Well, singkat cerita kuliah selesai setelah adzan maghrib berkumandang. Temen - temenku banyak yang udah balik ke kostan masing - masing, ada juga yang ke gedung kegiatan mahasiswa. O ya aku ini orang yang cukup berani untuk jalan sendiri, yap jadi aku pilih untuk shalat berjamaah ke masjid fakultas dulu sebelum balik ke kostan.
-
Selasai shalat aku bergegas untuk dapat segera istirahat di kostan. Tentunya aku harus naik motor, nah aku baru inget kalo motorku kuparkir di basement gedung C dan kalo dari masjid fakultas berarti aku harus melewati gedung kegiatan mahasiswa, lalu melewati taman fakultas dan barulah sampai ke parkirannya. Singkat cerita, semuanya berjalan cukup tenang karena masih ada beberapa mahasiswa yang melakukan aktivitasnya, baik di gedung kegiatan maupun di taman tersebut. Karena cukup ramai, aku tak sampai memikirkan rahasia umum di fakultas ini, ya apa lagi kalo bukan cerita hantunya.
-
Sampai di basement gedung C, aku kaget kenapa ini basement lampunya mati, keadaan benar - benar gelap waktu itu, dan itu cukup meredupkan keberanianku. Tapi beberapa cercah cahaya dari lampu taman masih sanggup menuntunku ke arah motorku, yang memang velg-nya berwarna oranye. Cepat - cepat aku buka jok motor untuk menggambil helm dan masker, ku pindah kunci ke kontak motor langsung ku putar ke arah 'on' motorku, kunyalakan lampu sen dan lampu utamanya, maksudnya agar keadaan menjadi lebih terang dan cukup nyaman, kunaiki motorku dan kupacu motorku dengan kecepatan gear-1 keluar perlahan dari parkiran.
-
Saat itu aku langsung kaget, beberapa meter saja kukendarai motorku langsung kudengar suara dari arah belakang seseorang memanggilku dengan bahasa jawa, ''Mas lampune tulong diuripke?''
-
Sungguh waktu itu aku bener - bener kaget, aku melirik ke arah spion, aku agak kaget juga dengan penampilan petugas gedung ini, bagaimana tidak? dia mungkin setinggi 180cm-an dan dari ujung kepala sampai kaki hanya berwarna hitam legam, waktu itu kukira aku melihat hantu, tapi aku orangnya realistik, jadi pikirku dia berwarna gelap legam karena keadaan basement waktu itu memang cukup gelap. Well, karena kaget, aku langsung berhenti dan mencoba membalas permintaannya, baru saja aku menoleh tapi sosok petugas tadi tak terlihat di posisi dimana tadi terakhir kali aku melihatnya di spion. Jantungku tersengal - sengal, mendengar suara, ''ben aku wae deng Mas'' dari arah pojokan, kulihat siluet hitam sosok petugas itu sudah ada disana, dalam batinku berkata ''buset!!, ini orang cepet banget dari situ ke pojokan sana''. Dan klak bunyi kontak tertekan dan blah! lampu menyala, cahayanya menggerayang dengan cepat ke seluruh basement, begitu menyadari lampu menyala, langsung kupacu motorku di kecepatan gear-1 keluar basement dan kupacu melewati taman fakultas dan melewati gedung kegiatan mahasiswa, waktu itu kuingat beberapa mahasiswa yang masih disana mulai ikut gaduh dengan suara motorku, mereka tidak nyaman dengan suara bising yang dihasilkan motor ngebut dengan kecepatan gear-1, tapi sumpah aku tak ambil peduli akan hal itu. Aku memang dari awal berniat membuat mahasiswa - mahasiswa itu melihat ke arahku, aku benar - benar takut sendirian waktu itu. Sungguh.
-
Batinku terus bertanya - tanya, dimana sebenarnya sosok yang ku kira petugas gedung itu ketika lampu basement menyala?
-
Kosong!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline