Mengartikan Sumpah Pemuda serasa mengartikan sebuah janji pada Tuhan bahwa para pemuda punya tekad yang sama mencintai negeri Indonesia. Kuramg lebih seperti itu aku bisa mengartikan makna sumpah tersebut. Masa lalu mungkin begitu terkondisikan oleh zaman perjuangan. Para pemuda zaman dulu sama-sama punya musuh yang sama yaitu para penjajah. Mereka sadat bahwa mereka harus bersatu untuk memenangkan perjuangan.
Pengaruh berbagai media informasi saat dulu mungkin belum seganas sekarang. Para pemuda jaman dulu semangat dalam dada mereka cukup besar berkobar tak mudah di padamkan. Tapi kini beda dengan masa lalu. Saat ini perjuangan pemuda tak sehebat dulu karena mereka di serang dengan budaya dari berbagai sudut. Akan sedikit kita menemukan para pemuda yang begitu mencintai negerinya.
Otak dan hati para remaja saat ini sudah disusupi virus yang tak mereka sadari. Virus konsumtif dan jauh dari kemandirian, virus romantisme semu yang lebih mengutamakan cinta daripada prestasu sekolah, Virus kekerasan darifilm dan game yang keliatan mereka sangar enjoy dan tak terasa mereka sedang didik cara kekerasan.
Sungguh ini adalah keprihatinan yang sangat mendalam bagi bangsa ini. Meteka sebagai generasi penerus sudah banyak dilemahkan oleh berbagai virus. Bisa dikatakan mereka akan lemah sebelum perjuangan sebenarnya akan mereka hadapi.
Ayo....pemerintah sadarlah dengan kelemahan dan bentengi para pemuda dengan benteng iman dan taqwa sehingga mereka sadar tujuan hidup dan apa yang harus mereka lakukan untuk mengisi hidup dengan karya dan prestasi. Para orang tua jagalah anak-anak kita dengan sebenar penjagaan. jangan hanya sibuk mencari dunia. sedangkan anak kita tidak terurus sehingga hanya pihak yang punya kepentingan negatif mengurusnya.
Ayo sadar dan bangkit mengembalikan semangat juang kita. Musuh kita saat ini adalah virus ketergantungan, virus romantisme semu dan virus kekerasan. Menciptakan musuh bersama adalah kunci persatuan kita melawan para penjajah kasat mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H