Lihat ke Halaman Asli

Pembonceng Jokowi

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi adalah sosok pemimpin  yang sederhana dan ingin berbuat nyata. Nama dan penampilan tak tampak begitu arogan untuk menjadi seorang penguasa. Mejadi walikota terus menjadi Gubernur dan menjadi begitu fenomenal karena gaya kepemimpinannya.

Pencalonannya menjadi orang nomer satu di negeri ini, disambut pro kontra. Tentulah itu hal yang wajar, karena sebagian menganggap beliau pesaing dan sebagian mitra.

Ukuran kesuksesan seorang pemimpin tentulah tidak bisa diukur secara subyektif. Keberhasilan seorang pemimpin hanya bisa diukur oleh perubahan yang terjadi pada obyek yang dipimpin.

Obyek yang dipimpin akan merasakan perubahan kearah yang lebih baik tentu itu adalah ukuran positif berhasilnya seorang pemimpin. Tapi......apabila obyek yang dipimpin mengalami kemunduran dan kegelisahan ketika sesudah dipimpin tentu itu adalah kegagalan seorang pemimpin.

Jokowi bisa jadi memiliki citra yang positif pada sebagian besar pandangan masyarakat umum. Ketika keberhasilannya memimpin Solo beliau terus di blow up oleh media. Blow up berlebih oleh media kadangkala mengurangi netralitas media dalam mendudukan berita.

Penilaian murni utnuk seorang Jokowi tentu jadi pudar karena obyek yang dinilai tidak proposional. Tidak apalah kalau itu memang benar penilaiannya, tetapi kalau penilaiannya salah akan berdampak buruk.

Citra positif yang berlebihan pada Jokowi bisa diboncengi oleh kepentingan-kepentingan pribadi yang justru jauh dari harapan masyarakat.

Tentulah satu sosok pemimpin yang baik bisa menjadi boomerang bila tidak hati-hati. Jokowi harus bersikap tegas apabila ada pihak yang ingin membonceng dirinya untuk melakukan kepentingan pribadi yang tidak menguntungkan negara.

Semoga saja Jokowi tidak diboncengi kepentingan pribadi tersebut, sehingga harapan-harapan masyarakat menjadi tidak semu. Jokowi harus sadar siapa saja yang hanya membonceng dirinya untuk mengambil kepentingan pribadi.

Semoga siapapun pemimpinnya, negeri ini tidak dikelola oleh presiden dan team dream yang berorientasi pada kekuasaan dan matrealisme semata. Semoga Alloh  memberi kita petunjuk mana pemimpin yang tepat untuk negeri ini, bukan sekedar pempin favorit saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline