Lihat ke Halaman Asli

Bravo!

Diperbarui: 9 Juli 2015   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Copa America 2015 telah usai di gelar. Pertandingan-pertandingan menegangkan pun telah di lewati dan sang juara telah di ketahui. Perasaan yang di bawa pulang tiap-tiap pemain seusai bertanding pun bermacam-macam. Ada yang sedih, kecewa, kesal, dan marah karena timnya gagal meraih kemenangan atu gagal memberikan penampilan terbaik saat bertanding. Dan ada juga yang bahagia dan senang karena berhasil membawa pulang kemenangan dan piala ke negerinya. Salah satu tim yang paling merasakan kegembiraan saat ini adalah tim nasional Chile. Bagaimana tidak, mereka berhasil meraih juara yang pertama kalinya di ajang internasional di rumahnya sendiri. Perasaan campur aduk di rasakan seluruh pemain,pelatih dan staf Chile. Begitupula rakyat Chile yang telah lama mengidam-idamkan kemenangan di pentas internasional.

Kemenangan di partai bersejarah bagi Chile ini tentu tidak di dapat dengan mudah. Butuh perjuangan, semangat dan kerjasama yang apik di dalam tim yang dilatih oleh Jorge Sampaoli. Perjuangan di tiap laga selalu terlihat dari armada asuhan pelatih berkebangsaan Argentina tersebut. Semua semangat dari Vidal dkk didapatkan dari antusiasme pendukung yang selalu bersemangat mendukung pemain Chile di setiap laganya. Permainan yang diperagakan oleh para punggawa Chile pun sangat menghibur, dengan permainan tersebut Chile beberapa kali menciptakan skor besar di fase grup. Chile pun berhasil menduduki peringkat pertama di fase grup, dan itu menandakan Chile bukan lawan yang bisa diremehkan.

Perjuangan Chile berlanjut di fase berikutnya, mengalahkan juara bertahan di perempat final, mengandaskan peluang pasukan Peru untuk melaju ke final dan mengalahkan salah satu calon juara terkuat yaitu Argentina. Tentu lebih dari sekedar kolektivitas dan kekompakan untuk mengalahkan Argentina yang dihuni oleh pemain bintang. Namun, itu tidak menyurutkan semangat timnas Chile untuk menghadiahkan trofi pertama bagi pendukungnya.  Mereka tetap akan memberikan yang terbaik di pertandingan final tersebut.

Pertandingan yang berdurasi 2x45 menit tersebut menampilkan perjuangan tak kenal lelah dari Arturo Vidal dkk. Mereka beberapa kali mengurung pertahanan Argentina. Dengan jumlah possession yang lebih unggul, terlihat jelas bahwa Chile berhasil mengontrol permainan, sedangkan Argentina hanya mencoba beberapa kali melalui operan panjang dari jantung pertahanan sendiri. Cuma keberuntungan dan kesigapan bek Argentina yang menggagalkan Chile mencetak gol. Pertandingan pun berlanjut ke babak perpanjangan waktu setelah di waktu normal belum ada yang keluar sebagai pemenang. Seperti sebelumnya, Chile berhasil mendikte permainan Argentina dan Argentina pun hanya bisa mengikuti tempo dan alur yang dimainkan oleh pemain-pemain Chile sambil sesekali berusaha keluar dan menyerang, tetapi selalu di gagalkan oleh kesigapan para pemain bertahan Chile. Beberapa peluang Chile muncul di babak perpanjangan waktu ini, Cuma belum ada satu pun yang berbuat gol.

Setelah belum ada juga yang muncul sebagai pemenang dalam babak perpanjangan waktu, para pemain dari kedua kesebelasan di hadapkan kepada babak pinalti. Di babak ini takdir dari suatu tim bisa berubah dengan cepat. Chile dan Argentina mengawali babak pinalti dengan kesiapan dan kepercayaan diri yang tinggi sehingga ke dua penendang pertama dari kedua tim berhasil menjebloskan si kulit bundar ke dalam gawang. Namun peruntungan Argentina berubah total sejak itu. 2 algojo selanjutnya dari Argentina gagal menuntaskan tugasnya dengan baik. Sedangkan di saat yang bersamaan para algojo dari Chile berhasil menjalaskan tugasnya dengan sangat sempurna.  Kemenangan Chile di tutup oleh tendangan sempurna Alexis Sanchez ke gawang yang di jaga Sergio Romero. Semua pemain dan pendukung dari Chile berpesta pora. Larut dalam kebahagiaan setelah memastikan diri menjadi menjadi juara Copa America. Semua kesenangan ini berlanjut setelah kapten tim mengangkat trofi pertama bagi timnas Chile.

Perjalanan Chile yang luar biasa sampai ke babak final tidak di raih dengan mudah. Ada berbagai faktor yang mengiringinya. Salah satu faktor kunci keberhasilan Chile mengangkat piala Copa America adalah kapten mereka. Ya, sang kapten memberikan yang terbaik selama bertugas di lapangan, siapakah kapten tersebut? Namanya telah terukir di judul artikel ini. Ya, dia adalah Bravo, Claudio Bravo. Pria yang memiliki nama lengkap Claudio Andrés Bravo Muñoz menjelma menjadi pembawa peranan penting dalam tim. Kesigapan dalam membaca setiap tembakan yang mengarah ke gawangnya serta ke piawaiannya dalam mengatur barisan pertahanan. Pemilik caps terbanyak di timnas Chile tersebut,   juga membantu dalam meningkatkan motivasi pemain Chile yang lainnya. Permainannya yang konsisten dari awal sampai akhir penyelenggaraan Copa America patut mendapatkan apresiasi yang tinggi. Itu terbukti dengan tingginya tingkat penyelamatan kiper berusia 32 tahun tersebut menyentuh angka 14 penyelamatan dalam 6 penampilannya atau dia melakukan penyelamatan sebanyak 2.2 per pertandingan.  Jelas peforma tersebut tidak bisa di pandang sebelah mata. Ketika timnya sedang asik menyerang pertahanan lawan, dia mampu memberikan rasa aman bagi gawangnya. Dengan peforma yang demikian impresifnya, Claudio Bravo mendapatkan penghargaan sebagai kiper terbaik sepanjang turnamen Copa America 2015. Sesuai namanya jika di artikan dalam bahasa prancis, Claudio Bravo selalu memberikan yang terbaik bagi timnya ketika berlaga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline