Komunikasi massa merupakan proses penyampaian pesan melalui saluran yang tersampaikan kepada publik. Saluran dalam komunikasi massa adalah media, menurut Litllejohn (1992), tidak akan ada seorang pun yang dapat memisahkan media komunikasi dari proses komunikasi massa. Komunikasi massa bersifat satu arah, tidak langsung, dan terbuka.
Dari era komunikasi melalui tulisan, cetak, telekomunikasi, hingga yang paling canggih saat ini yaitu era komunikasi interaktif. Di era saat ini komunikasi massa lebih besar tantangannya karena sangat lebih berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sebab perannya yang sangat penting. Masyarakat menelan segala bentuk informasi melalui media massa. Karena media massa menjadi wadah komunikasi massa berproses.
Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin cepat suatu informasi tersebar luas dan terbuka, melalui media massa seperti televisi, radio, dan media online, sehingga mengharuskan adanya tanggung jawab terkait etika komunikasi massa supaya komunikasi dapat berjalan dengan baik dan tidak merugikan masyarakat. Dapat diartikan, dalam hal ini komunikatornya adalah perusahaan media massa, seperti penyiar dan jurnalis, sedangkan komunikannya adalah masyarakat atau publik.
Media massa memiliki tanggung jawab yang besar, dikarenakan media massa merupakan ranah informasi yang sangat mempengaruhi pola pikir dan tindakan dalam masyarakat. Media massa seharusnya bisa menyajikan informasi yang benar, komprehensif, dan cerdas. Media massa juga harus bisa berperan menjadi forum pertukaran pendapat dan penyelesaian masalah serta menjadi ranah yang mendidik bagi masyarakat luas. Namun, di era saat ini segala bentuk informasi dapat tersebar secara cepat dan tak jarang informasi yang tersebar itu diragukan kebenarannya. Membuat pengguna media berkomunikasi harus lebih hati-hati. Maka, sangat penting menerapkan etika berkomunikasi massa sebagai tanggung jawab isi pesan dalam komunikasi itu sendiri.
Bukan tanpa alasan, daya jangkau media massa sangat luas karena media massa bisa melewati batas wilayah, kelompok umur, jenis kelamin, perbedaan paham, dan status sosial. Jika etika berkomunikasi massa kurang diperhatikan, maka akan sangat merugikan bagi banyak orang. Media massa bukan hanya bisa menjadi forum penyelesaian masalah, melainkan juga forum pembentuk masalah. Misalnya, jika ada seorang pengguna yang tidak bisa memperhatikan etikanya seperti menebar kebencian, menyebar fitnah, menyebar gambar yang tidak etis, tidak menghargai privasi pengguna lain, dan diskriminasi, maka akan memecah belah hubungan antar masyarakat tersebut. kebebasan berekspresi membuat informasi yang disebarkan bisa saja merugikan seperti berita hoax atau berita dengan sumber yang tidak jelas.
Dilansir dari Readaksi9.com, tersebarnya sebuah pesan yang berisi data laporan perkembangan kasus Covid-19 yang berisi nama-nama orang terpapar virus disalah satu kabupatem di Bali, pesan tersebut tersebar melalui WhatsApp Group yang dikirim oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Dalam kasus ini, orang yang menyebar tidak menerapkan etika dalam berkomunikasi massa, karena data tersebut bersifat privasi yang sangat penting dan bisa berdampak pada kehidupan orang-orang yang datanya tersebut tersebar.
Oleh karena itu, setiap pengguna media harus bisa paham etika dalam berkomunikasi. Solusi yang paling baik tentunya berawal dari diri sendiri. Setiap dari kita harus sadar akan pentingnya memiliki etika yang baik dan benar dalam berkomunikasi massa. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi massa :
- Kejujuran, dengan tidak menyembunyikan fakta atau informasi yang yang diberitakan.
- Integritas, yaitu harus konsisten dalam berprilaku dengan memegang prinsip dan moral yang baik.
- Tanggung jawab, yaitu bertanggung jawab dalam informasi atau berita yang disebarkan.
- Penghormatan, yaitu saling menghormati dan menghargai atas perbedaan pendapat, keyakinan, karya, dan sebagainya.
- Empati, yaitu memahami dan peduli atas perasaan orang lain.
Baik dari perusahaan media massa ataupun publik, harus bisa menerapkan etika berkomunikasi massa yang baik. Media dan jurnalis harus melaksanakan kode etik yang telah ditetapkan dengan sebaik-baiknya karena informasi yang mereka sebar setiap harinya menjadi konsumsi masyarakat luas. Begitupun sebaliknya, masyarakat atau publik harus bijak dalam penggunaan media berkomunikasi massa. Sehingga informasi atau berita yang disampaikan benar-benar bermanfaat dan tidak merugikan pihak manapun.