Lihat ke Halaman Asli

Surat Cinta Buat Anakku

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1351619695330961805

Adik, malam ini sambil menunggu percobaan bundamu berhasil, bunda ingin mengetikkan surat cinta untukmu. Adik, anak bunda sayang, 14bulan lalu saat kehadiranmu di perut bunda sempat membuat bunda menangis bahagia dan juga takut. Bahagia karena keinginan abangmu untuk memiliki adik diusia 3 tahun saat itu terkabul, bahagia karena bunda dipercaya Allah menjagamu. Tapi bunda takut sayang, karena hadirmu tepat di tengah study bunda. Tepat satu tahun bunda menjalani program doktoral ini, apalagi diawal study bunda pernah dapat 'marah' besar dari mantan supervisor bunda karena terpaksa membawa abangmu saat ketemu dosen. Saat itu abangmu lagi tratum nak, dan karena itu bunda dicecar amarah dan kata-kata pedas. Adik, sayang awal mula tahu adik di perut bunda tepat saat kita mau pulang kampung ke tempat Eyang, saat libur lebaran. Anak bunda sayang, selama kau di dalam perut bunda, kau baik sekali nak. Kita melintasi 3 kota dalam sehari selama 3 kali seminggu saat ke kampus, kita jalan bolak balik, bahkan menjalani ujian kualifikasi dan proposal berdua. Adik sayang, terima kasih sudah menemani bunda bergadang ya sayang. Kau pengertian sekali nak, hingga saat kau lahir kau masih membuat bundamu ini terharu. Kau lahir normal padahal abangmu cs. VBAC istilah medisnya. Setelah lahirpun kau tak banyak berulah, kau manis sekali. Tidak begadang kalau malam, jadi bundamu ini tetap bisa mengerjakan eksperimen untuk study bunda. Seperti malam ini, kau tidur dengan nyenyak. Ingin bunda mendekap dan tidur dekatmu, tapi eksperimen bunda tidak bisa ditinggal. Maaf ya nak, do'akan bunda segera lulus dengan hasil yang baik agar kita bisa bermain lebih lama. Bermain dengan abang dan ayah. Surat inipun terhenti di sini ya nak, insya Allah kalau ada waktu bunda akan sambung kembali. Bunda harus melanjutkan lagi eksperimen bunda. ---saat penat melihat deretan angka---




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline