Lihat ke Halaman Asli

Konsep Kematangan dan Teori Belajar Behavioristik serta Humanistik

Diperbarui: 8 November 2024   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kematangan dalam psikologi perkembangan mengacu pada proses di mana seseorang mencapai kedewasaan fisik, emosional, dan kognitif. Kematangan ini tidak hanya bergantung pada usia, tetapi juga pengalaman dan pengaruh lingkungan yang membantu individu bertumbuh secara bertahap, sehingga mencapai pola perilaku yang lebih tinggi dan stabil. Di dalam konteks pembelajaran, kematangan mempengaruhi seberapa baik individu dapat memahami dan menggunakan informasi yang baru.

Teori belajar behavioristik berfokus pada perilaku yang dapat diamati langsung. Teori ini tidak melibatkan faktor kesadaran atau proses mental. Tokoh-tokoh pentingnya, seperti John Watson, Thorndike, Skinner, dan Pavlov, mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai respons terhadap rangsangan tertentu. Behavioristik menekankan hubungan antara stimulus (rangsangan) dan respons (reaksi), serta bagaimana hubungan ini diperkuat melalui pengulangan dan pengondisian. Misalnya, Skinner mengembangkan konsep pengkondisian operan yang menunjukkan bahwa perilaku dapat dibentuk melalui penghargaan atau hukuman. Aplikasi teori behavioristik ini bisa dilihat dalam pembelajaran yang terstruktur secara bertahap, dengan tujuan yang jelas, serta berfokus pada penguatan perilaku yang diinginkan.

Sementara itu, teori belajar humanistik, yang dipopulerkan oleh tokoh seperti Abraham Maslow dan Carl Rogers, menekankan pentingnya memperlakukan manusia sebagai pribadi yang utuh dengan potensi besar untuk berkembang. Pendekatan humanistik melihat setiap individu sebagai unik, dengan kemampuan dan ide-ide yang berbeda. Teori ini lebih memusatkan perhatian pada pengembangan diri, emosi, dan kebutuhan seseorang. Pembelajaran yang berfokus pada pendekatan humanistik akan lebih memperhatikan kebutuhan dan aspirasi pribadi siswa, memberikan mereka ruang untuk berekspresi, serta mengembangkan rasa percaya diri. 

Pendekatan behavioristik dan humanistik dalam pendidikan pada dasarnya memiliki fokus berbeda. Behavioristik lebih terstruktur dan berfokus pada pencapaian hasil, sementara humanistik menitikberatkan pada proses pembelajaran yang mendukung perkembangan pribadi siswa secara menyeluruh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline