Teknik Akrostik Tingkatkan Kemampuan Menulis Puisi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VIII

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan mendasar dalam usaha menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas. Menurut Syah (2012:1), pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.

Pratiwi (2015) Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa Indonesia harus dapat membantu siswa dalam pengembangan kemampuan berbahasa di lingkungan, bukan hanya untuk berkomunikasi, namun juga untuk menyerap berbagai nilai serta pengetahuan yang dipelajari. Melalui bahasa, siswa mampu mempelajari nilai-nilai moral atau agama, serta nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan pengertian pendidikan bahasa Indonesia adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka untuk berkomunikasi dengan baik dan benar melalui bentuk lisan maupun tertulis.

Prestasi belajar bahasa Indonesia merupakan perubahan yang diperoleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan. Perubahan itu biasanya dapat dilihat dari beberapa ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik pada diri siswa, untuk mengetahui hasilnya dapat diukur melalui tes ataupun pengamatan secara langsung pada saat atau periode tertentu.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII yakni pada semester gasal, terdapat berbagai kompetensi dasar yang harus diberikan kepada siswa oleh guru diantaranya adalah kompetensi dasar menulis puisi. Penggunaan Teknik akrostik pada pembelajaran puisi mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan kreatifitas siswa dalam menulis puisi. Teknik ini dirasa menyenangkan karena awalan huruf menggunakan nama sendiri dengan cara vertikal.

Teknik akrostik merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat diaplikasikan pada pembelajaran menulis. Pada dasarnya, akrostik berasal dari kata Perancis acrostiche dan Yunani akrostichis yang artinya ialah, sebuah sajak yang menempati huruf awal pada setiap barisnya, menyusun sebuah atau beberapa kata (Melasarianti, dkk., 2019; Rohika, dkk., 2014). Kata akrostik sendiri ialah puisi yang huruf awal pada setiap barisnya membentuk sebuah kata ketika dibaca secara vertikal (Melasarianti, 2019).

Akrostik merupakan sajak atau susunan kata-kata yang seluruh huruf awal atau akhir pada setiap baris-barisnya merupakan sebuah kata/nama diri yang digunakan untuk mengingat hal lain (Ernawati, 2017; Fitri, 2017; Huliatunisa, 2020). Penerapan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai bertikut: a) Menentukan judul puisi, b) Mengurutkan judul puisi secara vertikal, c) Menulis diksi ke dalam huruf-huruf yang telah disusun secara vertikal.

Peranan penting pendidik dalam memberikan pembelajaran adalah yang utama bagi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII. Peserta didik selalu diperhatikan dalam kegiatan pembelajarannya dengan metode yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia yang efektif dan menyenangkan. Penggunaan Teknik akrostik pada kompetensi dasar menulis puisi di SMP Negeri 6 Pemalang Jawa Tengan dapat meningkatkan hasil belajarnya secara optimal.