Lihat ke Halaman Asli

Menjadi (Atau) Ateis Atau Orang Beriman?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang berhak untuk memilih, menjadi orang beriman pada Penyebab Pertama atau menjadi orang yang ateis. Blaise Pascal mencoba memunculkan sebuah solusi untuk membantu manusia membuat pilihan yang (ter)baik. Menurutnya, lebih baik manusia memilih menjadi orang yang beriman. Alasannya? Bila saya memilih menjadi orang yang beriman dan percaya pada surga, lalu ternyata surga itu ada, betapa beruntungnya aku. Namun bila ternyata surga itu tidak ada, aku tidak rugi bila Selama hidup telah merasa diri beriman. Sebaliknya, bila selama hidup aku memilih menjadi ateis dan tidak percaya pada surga dan neraka, lalu ternyata kelak surga itu ada, betapa ruginya aku bila selama hidup tidak percaya pada surga dan Penyebab Pertama itu. Namun bila memang surga itu tidak ada, tetap juga aku tidak beruntung bila semasa hidup aku tidak percaya pada surga.

Apa yang diungkapkan oleh Blaise Pascal membantu manusia untuk beriman secara rasional. Namun, pertanyaan yang muncul, apakah beriman hanya soal perjudian logis saja? Adakah iman hanya karena kekuatan pikiran dan mengeliminasi peranan ketertundukan hati yang tidak akan pernah bisa diganggu oleh rasio?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline