Lihat ke Halaman Asli

Kairrza Rizky Putri Hardianto

Universitas Airlangga

Apa Benar Makanan dapat Mempengaruhi FLUTD pada Kucing? Simak Penjelasan Berikut

Diperbarui: 8 Desember 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar kucing memakan ikan mentah (Sumber: iStockphoto)

FLUTD merupakan masalah  kesehatan  yang menyerang  kandung  kemih  (VU). Gangguan  uretra  (saluran  kandung  kemih)  disebabkan  oleh  struktur  uretra  (saluran  kandung kemih)  kucing jantan yang berbentuk tabung dan memiliki bagian yang sempit sehingga sering menyebabkan terhambatnya urin dari kandung kemih (VU) ke luar tubuh (Kiki Adilianti et al., 2024). FLUTD dilaporkan terjadi pada 0,340,64% populasi kucing, dilaporkan juga 410% alasan pemilik hewan membawa kucing peliharaannya menemui dokter hewan adalah karena mengalami kasus FLUTD (Plumeriastuti et al., 2023).  Beberapa orang menganggap bahwa makanan kucing juga menjadi faktor penyebab dari penyakit FLUTD ini, padahal makanan yang diberikan bukanlah menjadi faktor utama penyebab penyakit FLUTD. Seperti, beberapa dry food yang diduga penyebab FLUTD pada kucing, sebetulnya faktor-faktor yang menyebabkan penyakit FLUTD ini disebabkan oleh banyak faktor dan biasanya dari faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud ialah dari lingkungan kucing, kebersihan pasir, serta rasa birahi yang tidak tersampaikan.


Menurut drh. Reno kucing yang minum air dengan banyak dibandingkan dengan kucing yang jarang minum air walaupun menggunakan makanan dengan merk yang mahal akan lebih berisiko kucing yang jarang minum air, konsumsi air pada kucing dapat menekan risiko dari penyakit FLUTD. Steril pada kucing juga dapat menekan risiko terkena penyakit FLUTD yang biasanya disebabkan oleh rasa birahi yang tidak tersalurkan. Pentingnya menjaga kebersihan area pasir serta tempat tinggal kucing juga penting untuk menghindari infeksi. Selain itu memperhatikan makanan bagi kucing untuk tidak mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung zat berbahaya untuk kesehatan kucing. Seperti, menghindari kucing untuk tidak mengonsumi yang mengandung garam berlebih, menghindari makanan yang mengandung cokelat, olahan dengan ragi serta bawang.


Jadi, makanan dapat mempengaruhi risiko terjangkit FLUTD apabila pada makanan kucinng tersebut memiliki nilai gizi yang buruk atau memiliki kandungan yang berlebih. Akan tetapi, faktor eksternal lebih berisiko dibandingkan dari faktor makanan yang diberikan. Pawrents jangan lupa untuk menjaga selalu makanan yang diberikan dan kebersihan lingkungan untuk kucing kalian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline