Lihat ke Halaman Asli

Amalia Kairani Mardiana

Menulis menemukan makna dan menipiskan luka

Ungkapan Malam: Hitungan Detik Menuju Pengumuman

Diperbarui: 6 Agustus 2021   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Air Kunyit yang menemani malam sunyi /Dokpri

Pahitnya genggaman masih dalam cerita. 

Atas ketidakpastian yang kian dituntut. 

Berhentilah menjeda,mulailah berbicara. 

Kisahkan seluruhnya,bukan separuhnya. 

Di malam yang sunyi, ku tuliskan sebait kata yang melukiskan suasana hatiku saat ini. 

Kelam, pedih dan penuh kebimbangan. 

Semua rasa terkumpul dalam satu naungan diri. 

Akibat dari pengharapan penuh pada kemampuan diri 

yang berada diambang dua pilihan. 

Gagal atau berhasil,Lolos atau tidak Lolos,Mengulang atau Lanjut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline