Lihat ke Halaman Asli

Amalia Kairani Mardiana

Menulis menemukan makna dan menipiskan luka

Belajar dari Mie instan di SMKN 50 Jakarta (Part 2)

Diperbarui: 14 April 2020   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mungkin ada beberapa orang yang sudah punya bakat dari lahir tanpa dilatih.Misal,seorang penyanyi yang kebetulan orangtuanya pun musisi.Sudah jelas,bakatnya akan turun ke anaknya.Karena dari kecil pasti sudah ditanamkan jiwa vokalis handal oleh ibu/ayahnya.Ada juga seorang designer atau animator yang sudah punya bakat visualisasi yang bagus.Dari kecil sudah ditanamkan dan dilatih menggambar atau mencoret-coret kertas.

Pasti,nanti besarnya akan mudah menjadi animator tanpa perlu latihan.

Misalkan lagi,seorang guru yang ternyata orangtua dan rata-rata keluarganya adalah guru,kepala sekolah,dosen dan semua perangkat yang bekerja di institusi sekolah.Pasti nanti,anaknya akan mengikuti jejak nya juga.Yaitu untuk mendedikasikan dirinya di bidang pendidikan.

Sebagai manusia, saya percaya ada 2 hal di dalam hidup ini yang selalu orangtua saya tanamkan.Pertama, ada hal yang bisa kamu ubah,kamu rencanakan,dan kamu usahakan. kedua,ada hal yang sama sekali tidak bisa kamu rubah,usahakan atau rencanakan. Mereka yang sudah punya potensi sejak lahir adalah karunia dari Tuhan,sebagai amanah yang dititipkan di dunia.

Tapi,mereka yang sudah punya kemampuan pun tetap latihan.Anak seorang guru,dokter,bahkan profesor sampai saat ini pasti masih belajar.Jadi,sekali lagi saya mau menegaskan kalau semua hal itu tidak ada yang instan tanpa latihan dan terus belajar.

Sama dengan kamu dek,yang lagi duduk di kelas 9.Kalau kamu masih ragu mau masuk ke sekolah mana itu artinya kamu tidak punya target dan tujuan.

"SEKOLAH MU UNTUK APA?..."
Apakah sekadar untuk mencari ijazah?...
Atau mencari sensasi dengan keluarga?...
Atau pansos nama gelar?...
Atau mau cari jodoh mungkin?...
Saat saya SMP tepatnya,ada percobaan dimana semua siswa mengisi sur

Padahal,kalau memang jawaban mereka adalah "Mau dapat ilmu",nyontek dan kecurangan lainnya harusnya tidak berlaku di sekolah.Toh yang mereka kejar adalah ilmu nya bukan nilainya.
Kalau mereka mencari ilmu,tidak ada yang stres karena Ujian Nasional takut NEM nya rendah toh yang dicari adalah ilmu.

Salah satu mentor saya pernah mengatakan begini,"Kalau niatmu sekolah mau cari ilmu,kamu tidak akan merasa takut,cemas ataupun stres memikirkan nilai. Karena ilmu bukan diaplikasikan dengan nilai baik/buruknya dari seorang guru,tapi bagaimana ilmu yang kamu pelajari saat ini bisa kamu terapkan.Sehingga esensi ilmu bisa menyebarkan kebermanfaatan bagi sesama."

Kalau niat kita sudah mau cari ilmu,nilai itu menjadi tanda plus/penghargaan saja karena belajar mu serius dan punya tujuan yang benar.Tidak asal buka mata dan buka telinga saja saat dikelas.

Jangan lupa terus melibatkan tuhan dalam keputusan.Karena sekali lagi,sepandai dan sehebat apapun kita,semua yang ada pada diri ini hanyalah titipan di dunia yang bisa diambil kapan saja. Termasuk pemahaman,pengetahuan dan kemampuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline