Bulan Maret ini diawali dengan munculnya sebuah virus yang nantinya akan memisahkan kita dari kehidupan sosial. Corona atau Covid-19 mampu membuat kepanikan massal, sehingga kebijakan-kebijakan pun dibuat, salah satunya adalah Social Distancing. Seperti beberapa saat lalu, dapat kita amati adanya panic buying dimana semua pusat perbelanjaan ataupun tempat persediaan makanan dan kebutuhan sehari-hari habis diborong oleh banyak oknum, sedangkan yang tidak kebagian? Sungguh kasihan.
Kebijakan Social Distancing dan kejadian Panic Buying, dari kedua hal tersebut seharusnya dapat menyadarkan kita bahwa tanpa adanya virus Covid-19 kita sejatinya sudah menjauhi kehidupan sosial, bahwa tidak ada lagi kepedulian sosial, semua demi individu dan untuk individu.
Menjauhi kehidupan sosial sudah sering kita lakukan contohnya di rumah kita sendiri, di meja makan bersama keluarga, di ruang bersantai, sebelum berangkat sekolah, di tongkrongan, dan di manapun itu.
Hidup kita sudah menjauhi sosial, lebih terpaku kepada gadget, kepada utopia kita sendiri. Kita dengan sendirinya memang sudah menjauhi kehidupan sosial dan tanpa adanya kehidupan sosial, tidak ada kemanusiaan seperti sekarang-sekarang ini.
Mulai angkat kepala kalian dari layar, apa yang kalian anggap luas itu hanya sebatas layar kaca persegi panjang, kehidupan yang asli lebih luas dari itu dan butuh kalian untuk bertindak.
Jangan sampai karena kita sering "menunduk" dalam hidup akhirnya kita lupa caranya "mendongak" untuk mengamati dan memerhatikan serta menolong yang membutuhkan.
