Lihat ke Halaman Asli

lengka

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saya ingin membeli kaleng
Kaleng apa saja. Yang penting berbentuk kaleng
Tetapi di kota saya tak ada kaleng
Tanya saja sama papan iklan. Apa???
Ah, sungguh ketawa pun saya sudah kenyang

Apalagi mesin mesin fesyen
Mereka bersenggama setelah minum air kaleng
Jangan jangan kaleng di kota ini
sudah dijadikan kampanye politik

Peduli setan!!

Saya produk kumpulan daur ulang
Kaleng daur ulang.
Apa saya musti ikut reality show untuk mencari kaleng?

Demikian. Ah, sama saja kosa prosa di telenovela
Kalau bukan, ''Saya mengagumimu,Alfredo!'', pasti
''Berikan ciumanmu,Maria!''
Apa ya saya ikut ikutan jadi kaleng

Krompyanggg..
Klontanggg...

Itu suara kaleng yang saya rindukan
Estetikanya melebihi idol karbitan reality show manapun.
Padahal kaleng bukan realita.
Tetapi ia minta di eksiskan ke dunia saya

Saya???
Bukannya anda??

Ah, persetan kaleng---

June 9, 2010 at 3:31am ·

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline