Lihat ke Halaman Asli

Kahfian Kurniawan

Conten Creator, Universitas Pembangunan Jaya

Alasan Mengapa Kecemasan Sering Memicu Kemarahan dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 19 Februari 2024   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Freepik.com

 

Seringkali, kecemasan dapat menciptakan rasa ketidakpastian, kontrol yang hilang, dan kekhawatiran berlebihan terhadap masa depan. Saat orang merasa terancam atau tidak aman secara emosional, respon alamiah tubuh mereka adalah melibatkan respons "fight or flight," yang dapat menyebabkan ketegangan dan peningkatan tingkat stres. 

Inilah salah satu alasan mengapa kecemasan dapat menjadi pemicu kemarahan, seseorang merasa terdesak dan merespons dengan reaksi marah sebagai bentuk pertahanan atau penyeimbang emosional. Dengan memahami hubungan antara kecemasan dan kemarahan, kita dapat mencari cara untuk mengelolanya secara lebih efektif agar tidak merugikan kesehatan mental dan hubungan sosial.

1. Kesal karena orang lain tidak memahami kondisi yang kamu alami

Ketika mengalami kecemasan, terkadang sulit bagi orang di sekitar kita untuk sepenuhnya memahami kondisi yang kita alami. Ini dapat menimbulkan rasa kesal, frustasi, dan kesepian karena merasa tidak didukung atau dimengerti. Selain itu, kesalahan persepsi atau kurangnya empati dari orang lain dapat meningkatkan tingkat kecemasan, memicu respons kemarahan sebagai upaya untuk menyuarakan ketidakpuasan dan kebutuhan akan pengertian.

Dalam menghadapi situasi ini, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan orang-orang terdekat, menjelaskan kondisi kecemasan yang dialami, dan meminta dukungan. Memahami bahwa tidak semua orang mungkin memiliki pemahaman yang sama tentang kecemasan dapat membantu mengelola ekspektasi dan meredakan kemarahan yang mungkin muncul.

 

2. Kesal karena orang lain meremehkanmu dan berpikir negatif

Ketika mengalami kecemasan, seringkali kita dapat merasa terancam atau meremehkan diri sendiri. Jika ada orang-orang di sekitar kita yang memberikan penilaian negatif atau meremehkan, hal ini bisa menjadi pemicu kemarahan. Rasa takut akan penilaian buruk atau dipandang rendah dapat memicu respons marah sebagai cara untuk membela diri dan membangun perlindungan terhadap serangan tersebut.

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk membangun kepercayaan diri dan belajar mengatasi pandangan negatif orang lain. Fokus pada pemahaman diri dan meningkatkan rasa percaya diri dapat membantu mengurangi tingkat kemarahan yang muncul akibat perlakuan meremehkan. Terlibat dalam aktivitas yang meningkatkan kepercayaan diri dan mengembangkan pola pikir yang positif dapat membantu mengelola respons kemarahan dalam situasi seperti ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline