Pendahuluan
Realita menunjukkan bahwa janji setia laki-laki yang diucapkan ketika ijab qobul sering kali diabaikan, suami tergoda wanita lain sehingga terjadilah hubungan cinta dalam bentuk perselingkuhan.
Hal ini tidak berarti hanya terjadi pada pihak suami, namun istri juga banyak yang melakukan perselingkuhan. Maka dari itu semoga artikel ini bisa digunakan sebagai referensi untuk mencegah dan mengatasi pasangan yang selingkuh.
Perselingkuhan adalah bagian dari kehidupan keluarga dan seringkali menjadi sumber masalah. Perselingkuhan terjadi diberbagai bidang kehidupan keluarga, seperti keuangan, keputusan politik, seks, persahabatan, hubungan dengan orang tua, pekerjaan, dll.
Perselingkuhan biasanya disertai dengan perubahan sikap. Perubahan sikap adalah yang paling jelas dan umum terkait perselingkuhan, contoh salah satu halnya yaitu kecenderungan menyimpan rahasia, bersikap enggan mengakui kesalahan sebagai bentuk pertahanan diri, dan berbohong.
Perselingkuhan menjadikan pembahasan yang perlu dianalisis dan diteliti karena relavan dengan maksud dan tujuan perkawinan yaitu membentuk keluarga sakinah, mawaddah warahman.
Perselingkuhan mengurangi makna kebahagiaan perkawinan, walaupun hal itu sudah sangat familiar dicap sebagai hal buruk dan semua orang mengetahui hal itu, namun masih saja terjadi di masyarakat.
Pembahasan Perselingkuhan
Kamus besar bahasa indonesia, selingkuh, secara etimologis diartikan sebagai tindakan dan perilaku yang ingin menyembunyikan sesuatu untuk kepentingannya sendiri, tidak jujur dan menipu.
Menurut Blow dan Hartnett, arti perselingkuhan secara terminologi adalah aktivitas seksual atau emosional yang dilakukan oleh salah satu atau kedua individu dalam suatu hubungan berkomitmen yang dianggap sebagai pelanggaran keyakinan eksklusivitas emosional atau seksual.
Pada dasarnya setiap orang menginginkan kehidupan yang normal dan dapat diterima dalam kehidupan bermasyarakat. Seseorang secara alami mengikuti aturan kehidupan sosial, termasuk aturan dalam lingkungan berkeluarga, namun lingkungan pergaulan, jabatan, status sosial, dan pengalaman dapat mengubah seseorang.
Demikian pula dalam kehidupan perkawinan, situasi yang awalnya harmonis dalam kehidupan berumah tangga dapat berubah menjadi konflik dan perselisihan jika pasangan melakukan perselingkuhan. Kenyataan ini terkadang sulit untuk diatasi, dan tidak sedikit rumah tangga yang berakhir perceraian.