Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan yang Kelam

Diperbarui: 28 Juli 2024   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan yang Kelam

Di jalan yang tak berujung,
Kaki melangkah letih, jiwa terombang-ambing.
Harapan yang sempat berkobar, kini sirna ditelan kabut.
Impian yang sempat menggema, kini lenyap tanpa bekas.

Langit yang tadinya cerah, kini gelap gulita.
Senyum yang tadinya merekah, kini pudar tak berbekas.
Tawa yang tadinya riang, kini terganti isak tangis.
Semangat yang tadinya membara, kini padam tak bernyala.

Perjalanan yang seharusnya menyenangkan,
Berakhir dengan luka yang menyayat.
Rencana yang seharusnya indah,
Berubah menjadi nestapa yang memilukan.

Namun, di balik kekelaman itu,
Masih ada secercah harapan.
Masih ada kesempatan untuk bangkit,
Menata kembali serpihan hati yang hancur.

Karena setiap perjalanan,
Pasti akan menemui akhir.
Dan akhir yang buruk,
Dapat menjadi awal yang lebih baik.

Jogja, 28 Juli 2024
21:35 wib




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline