Lihat ke Halaman Asli

Mencintainya

Diperbarui: 23 Juli 2024   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencintainya

Di balik senyummu yang menawan,  
Tersimpan rasa yang tak terucapkan,  
Dalam diam, hatiku bergetar,  
Mencintaimu, meski tak terkatakan.

Seperti embun pagi yang menetes,  
Di atas daun yang menunggu sinar,  
Cintaku tumbuh dalam keheningan,  
Setiap detik, semakin dalam dan nyata.

Kau bagaikan bintang di malam gelap,  
Cahaya lembut yang tak pernah redup,  
Dalam sepi, namamu terukir,  
Menjadi lagu yang tak pernah berhenti.

Aku menyimpan rasa ini rapat-rapat,  
Seperti rahasia yang tak ingin terungkap,  
Namun dalam setiap tatapanmu,  
Ada harapan yang takkan pudar.

Mungkin suatu saat, di waktu yang tepat,  
Aku akan berani mengungkapkan,  
Namun untuk kini, biarkan aku mencintaimu,  
Dalam diam, penuh rasa, tanpa batas.

Karena mencintaimu adalah anugerah,  
Meski tak terucap, hatiku berbisik,  
Di dalam setiap hembusan napas,  
Aku mencintaimu, dalam diam, selamanya.

Jogja, 23 Juli 2024
21:00 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline