Lihat ke Halaman Asli

Tapi Tidak Aku

Diperbarui: 11 Juli 2024   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TAPI TIDAK AKU

Di antara gelombang luka yang datang menghantam,

Aku menemukan ketenangan di dalam diri,
Biarlah semua orang meyakitiku dengan kekasaran,
Namun aku takkan pernah menyakiti mereka.

Dalam kelembutan hati yang terbuka,
Aku menerima derita yang datang menerpa,
Luka-luka dari kata-kata yang menusuk,
Namun aku takkan pernah membalas dengan dendam.

Cobaan datang silih berganti,
Tapi aku berdiri teguh dalam ketulusan,
Membiarkan semua yang pernah menyakiti,
Menjadi pelajaran tentang kebijaksanaan dan kesabaran.

Ketika mereka menyerang dengan kekerasan,
Aku memilih memancarkan cahaya kasih,
Menyembuhkan dengan belas kasihan,
Tanpa mengukur balasan yang setimpal.

Biarlah dunia mempermainkan kelemahan,
Namun aku memilih untuk tetap lembut,
Menjadi tempat berteduh yang aman,
Di mana setiap luka dapat sembuh dengan damai.

Sebab cinta yang sejati tak pernah melukai,
Ia hadir untuk menyembuhkan dan menyatukan,
Biarlah aku menjadi tonggak kebaikan,
Di tengah gemuruh kehidupan yang penuh ujian.

Jogja, 11 Juni 2024

09 : 19 WIB




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline