Lihat ke Halaman Asli

Angin Malam Rembulan

Diperbarui: 23 Juni 2024   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin Malam Rembulan

Dibawah rembulan,
Memetik dawai melodi suci,
Jemarinya menari di atas senar,
Menghidupkan nada-nada surgawi.

Mantra-mantra melantun,
Nyanyian malam mengalun lembut,
Menyentuh jiwa, menyentuh hati,
Membawa pendengar ke alam lain.

Sadhaka sang seniman,
Melampaui batas duniawi,
Menembus tabir realitas,
Menyatu dengan alam semesta.

Avega memenuhi ruang,
Getaran energi sakral,
Mengalirkan keheningan,
Mengungkap hakikat abadi.

Arudha ke puncak kreasi,
Melayang di antara bintang,
Jiwanya terasa terbebas,
Melebur dalam cahaya ilahi.

Hembusan angin malam,
Penyampai pesan kosmik,
Membawa kita ke dimensi lain,
Melalui alunan suci denting dawai.

Jogja, 23 Juni 2024
03:35 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline