Lihat ke Halaman Asli

Kaharuddin Anshar

Anak kehidupan, tumbuh di lorong desa

Kesumat

Diperbarui: 25 Januari 2017   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudahlah, malam bising para tuan

Lekaskan kesumatmu

Menenggak kesucian dari cawan mu nan paling rupawan

Kalian yang di langit bertenggerlah di kabut-kabut gelap

Lekaskan kesumatmu

Di parau-parau suara, di jalan paling suci, kilahmu

sebab kami yang hamba, dan engkaulah yang tuan.

lekaskan kesumatmu wahai tuan

karena wajah bumi dakumu seragam

Ketenangan bagimu

Adalah Ombak yang tiada henti

Kalianlah yang suci

dan yang lain hanya meneguk anggur dari tanah-tanah yang lumpur




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline