Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata Promosi? Iklan? Promo? Sponsor? Secara umum promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan sasaran tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga (Kotle & Keller, 2018). Lalu bagaimana dengan promosi kesehatan? promosi kesehatan adalah salah satu bentuk komunikasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara persuasif mengenai kesehatan.
Promosi Kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kemampuan untuk mengontrol faktor-faktor penentu kesehatan dan meningkatkan kesehatan mereka (WHO, 1986). Dilansir dari promkes.kemkes.go.id, segala aktivitas promosi kesehatan memiliki tujuan memberikan informasi bagi masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas kesehatan; baik itu kesehatan individu maupun masyarakat.
Tentu dalam pelaksanaannya, promosi kesehatan menggunakan berbagai macam media untuk komunikasi dalam rangka memberi informasi, media tersebut diantaranya ialah media cetak (Booklet, Leaflet, Flyer, Flip Chart, Rubrik, Poster, Foto), media elektronik (Televisi, Radio, HP, Video, Slide, Film, Internet, Videotron), serta media papan (Billboard).
Menurut Tedy Dian Pradana S.KM M.Kes dalam video yang diunggah dalam channel youtube-nya mengenai media dalam promosi kesehatan dijelaskan bahwa peran media dalam penyampaian informasi sangat penting karena merupakan faktor utama tersampaikan tidaknya suatu pesan. Media yang baik adalah yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan.
"Tingkat penerimaan ini apakah hanya sekedar tau, dalam level memahami atau sampai penerimaan dalam melaksanakan/melakukan.", terangnya.
Kenali cara pemilihan media yang tepat dan sesuai diantaranya adalah media harus disesuaikan dengan selera khalayak sasaran, media harus memberi dampak yang luas/ menjangkau khalayak dengan tingkat frekuensi, efektivitas, dan kredibilitas yang tinggi.
"Semakin luas dampak media tersebut maka semakin baik dan artinya memang media tersebut harus dipahami banyak orang.",
Tingginya prevalensi penyakit Hipertensi di kota Malang yang meningkat signifikan menjadi perhatian, pasalnya terjadi peningkatan sebanyak 21.412 kasus pada tahun 2019, 35.641 kasus pada tahun 2020 dan lonjakan sebesar 40.129 kasus pada tahun 2021. PMI Kota Malang menghimbau masyarakat untuk deteksi dini Hipertensi melalui promosi Kesehatan bertajuk Kenali Hipertensi.
Promosi yang dilakukan oleh PMI Kota Malang menggunakan media cetak berupa poster. Poster yang dipasang berukuran kurang lebih sebesar 29,7 cm x 42 cm atau ukuran A3. Poster kesehatan bertajuk "Mari Kenali Hipertensi" berisi komplikasi, keluhan, serta pencegahan dan pengendalian dari hipertensi. Poster ditempel di bagian dinding ruang tunggu dari klinik PMI Kota Malang sehingga mudah dijangkau oleh pengunjung yang datang saat berkonsultasi. Poster yang ditampilkan berada di dalam papan akrilik, sehingga terjamin keamanannya.
Poster bertajuk "Mari Kenali Hipertensi" ini memiliki design yang tidak terlalu rumit. Konten yang terdapat dalam poster dibuat dengan singkat dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Disisi lain, poster ini memiliki kekurangan seperti pemilihan warna yang kurang bervariasi sehingga terkesan monoton dan kurang menonjol pada bagian sub judul. Selain itu, tidak ada penjelasan mengenai apa itu hipertensi yang mana untuk sebagian orang awam masih terdengar asing.