Lihat ke Halaman Asli

Kartika E.H.

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

Adakah Pahala untuk Pemberi dan Peminta Maaf?

Diperbarui: 12 April 2024   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mohon Maaf Lahir dan Batin | @kaekaha

Ramadan, bulan suci yang senantiasa kita rindukan setiap saat itu baru saja meninggalkan kita semua.

Alhamdulillah, tunai juga tugas kita melaksanakan ibadah puasa, berikut ibadah-ibadah Sunnah di bulan ramadan lainnya dan tidak ketinggalan pula syariat ibadah untuk berzakat dan merayakan Idul fitri.

Uniknya, muslim di Nusantara mempunyai tradisi unik untuk menuntaskan rangkaian ibadah selama bulan Ramadhan dengan saling berkunjung dan saling bermaaf maafan.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa melaksanakan ibadah puasa benar-benar karena iman kepada Allah dan mengharap pahala Allah SWT, niscaya diampuni semua dosa-dosanya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Maknanya, muslim yang melaksanakan ibadah puasa sampai selesai, baik, benar dan ikhlas dalam melaksanakannya hanya karena Allah SWT, maka ampunan Allah SWT untuk "semua" dosa-dosanya tinggal menunggu "ketok palu!"

Nah ketok palunya ini masih nunggu ya! Karena yang di ampuni Allah SWT hanya dosa yang berhubungan dengan Allah SWT alias dimensi koneksitas Habluminallah-nya saja dan itu artinya, masih ada satu lagi unsur dosa yang harus di clear-kan dulu. Apa itu?

Itulah dosa yang berhubungan dengan manusia atau berhubungan dengan orang lain alias dimensi koneksitas habluminannas!

Artinya, sebelum orang yang kepadanya kita berbuat dosa  memaafkan kita, maka Allah SWT juga akan menggantung ketok palunya memaafkan dosa-dosa kita secara paripurna.

Karena itulah, seusai "berbuat dosa" terhadap orang lain, sesuai sunnahnya Rasulullah SAW, dianjurkan untuk sesegera mungkin meminta maaf. Dari pemahaman inilah, kebiasaan bermaaf-maafan setelah Ramadan akhirnya mentradisi di sebagian besar umat Islam di Indonesia.

Sebagai upaya untuk menyempurnakan kebersihan jiwa dan kebersihan diri dari dosa-dosa dengan sesama manusia demi ampunan paripurna dari Allah SWT. Masha Allah!

Luar biasanya, melalui ayat-ayat Al-Qur'an-Nya, Allah SWT juga memberikan pesan tersirat bagi hamba-hambaNya yang berakal. Ternyata, secara faktual memang lebih banyak porsi anjuran untuk memberi maaf lho daripada meminta maaf!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline