Pagupon omahe doro
Melok Nippon soyo sengsoro
Bagi penikmat seni kidungan jula-juli khas Suroboyoan, tentu tidak asing dengan parikan juli-juli legendaris yang dulunya pernah di populerkan oleh Cak Gondo Durasim diatas!
Parikan Jula-juli atau pantun melayu khas Jawa Timuran yang biasanya ditembangkan atau dinyanyikan dengan pakem kidung jula-juli , sehingga kelak juga dikenal sebagai kidungan jula-juli, legendaris dari maestro kesenian Ludruk yang nama besarnya sekarang di abadikan sebagai taman budaya di kota Surabaya diatas, di jamannya pernah menjadi trigger perlawanan terhadap pemerintahan penjajahan Jepang. Keren kan!
Ringin gedi panggonane dedemit
Pring lumpang sesajeni Danyang
Pengen rabi orang duwe dhuwit
Paling gampang ya dijepitne Lawang
Perkembangan seni parikan Jula-juli ataupun kidungan jula-Juli sebagai bagian dari ciri khas kesenian ludruk, kesenian drama khas Jawa Timuran, kondisinya justeru lebih baik dari pada kesenian ludruk, induknya!
Jika kesenian ludruk kondisinya kurang lebih sama seperti kesenian drama tradisional lainnya di Nusantara yang dalam kondisi selayaknya, hidup segan mati tak mau, maka seni parikan Jula-juli ataupun kidungan jula-Juli sampai saat ini masih lumayan berkibar.