Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

Kisruh Semakin Memanas, Squad Kalteng Putra Bubar?

Diperbarui: 27 Januari 2024   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Squad Laskar Isen Mulang, Kalteng Putra | @kaltengputra_id

Ditengah-tengah euforia dunia sepak bola Indonesia, karena lolosnya Timnas ke babak 16 besar  ajang Piala Asia 2023, muncul kabar tidak sedap dari dunia sepak bola bumi Tambun Bungai, Kalimantan Tengah.

Perseteruan para pemain Kalteng Putra FC dengan pihak manajemennya sendiri terkait masalah gaji dan bonus yang diklaim para pemain belum dibayar oleh manajemen semakin memanas, pasca para pemain Kalteng Putra, mengunggah surat pernyataan yang telah mereka buat menyikapi krisis diantara keduanya ke media sosial.

Pengunggahan surat pernyataan yang berisi tuntutan kepada manajemen Kalteng Putra pasca pertandingan ke-4 melawan Persipura tersebut dipermasalahkan oleh manajemen Kalteng Putra.

Mengutip dari Borneonews.co.id, merespon pengunggahan surat pernyataan oleh para pemain di media sosial, manajer Kalteng Putra, Sigit Widodo  melalui Kuasa hukumnya Jefriko seran telah melaporkan 23 pemainnya sendiri ke Ditreskrimsus, Polda Kalimantan Tengah, Kamis 24 Januari 2024 karena dianggap mencemarkan nama baik manajemen dengan melanggar UU ITE pasal 27A ayat 1 dengan ancaman hukuman 4 tahun kurungan penjara dan denda sebesar 750 juta rupiah.


Menurut Jefriko seran, caption postingan surat pernyataan para pemain di Instagram, dianggap menggiring opini publik bahwa manajemen Kalteng Putra tidak membayar gaji pemain selama 2 bulan padahal kenyataannya hanya 15 hari saja.

Baca Juga Yuk! Main ke Official Store Merchandise-nya Barito Putera 

Tentang Keterlambatan pembayaran gaji yang diklaim hanya 15 hari tersebut, sebelumnya menurut Sigit Widodo  merupakan punishment dari CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran, karena pemain tidak bermain dengan sepenuh hati.

Lebih lanjut, Jefriko seran menyebutkan, seharusnya permasalahan itu tidak perlu langsung di posting ke media sosial sehingga menyebabkan kegaduhan publik, hingga berpotensi merugikan manajemen Kalteng Putra. Bahkan saat ini Kalteng Putra terus dibully di media sosial.

Seharusnya ada penyelesaian secara perdata jika para pemain merasa dirugikan, tambah Jefriko Seran.

Terkait pernyataan kuasa hukum Kalteng Putra ini, Gunawan Dwi Cahyo dan kawan-kawan meresponnya dengan mempersilahkan manajemen membuktikan klaim mereka yang mengaku sudah membayar gaji pemain di 2 bulan terakhir. Toh para pemain juga punya bukti kuat!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline