(maaf bukan umat muslim ya! Karena dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak dikenal istilah umat muslim) menuju kesuksesan dan keberkahan hidup di dunia dan akhirat secara proporsional.
Sebagai panduan hidup dan kehidupan, Islam secara terstruktur menuntun umatnya, umat IslamBaca Juga Yuk! Meluruskan Kekeliruan Masal "Umat Muslim"
Salah satunya adalah tuntunan menjadi pribadi bermental kaya yang selalu berpikir untuk menambah nilai benefit dari kekayaannya, agar bisa membawanya sukses hidup di dunia dan akhirat!
Luar biasanya, banyak sekali nash dalam Al Qur'an maupun Al hadits, baik secara implisit maupun eksplisit memotivasi kita, umat Islam untuk bermental kaya!
"Shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian." (HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650)
Rasulullah SAW dengan gamblang dan jelas banget, memberi tahu kita, pahala salat berjamaah itu senilai dengan 27 kali lipat dibandingkan salat sendirian atau munfarid dan untuk laki-laki afdhalnya shalat 5 waktu itu di masjid bukan di rumah!
Tetapi apa yang kita lihat sehari-hari!? Masih banyak umat Islam yang bermental miskin! Sering kita temui di masjid-masjid persinggahan di rest area, mall atau di pinggir jalan raya antar kota, terlihat umat Islam yang masih saja memelihara mental miskin dengan memilih shalat sendirian, padahal di depan atau di sekitarnya ada orang-orang yang melaksanakan shalat berjamaah.
Kasihan bukan! Kenapa mereka masih memilih perkara yang "keuntungannya" kecil?
Baca Juga Yuk! Mulakan dengan Bismillah
Tidak hanya itu! Dalam Al Quran Allah SWT juga menjanjikan "nilai tambah" yang secara implisit mengajari kita berpikir kaya dan bermental kaya melalui sebuah firmanNya yang begitu kental dengan ilmu matematika.
Itu bisa kita dapatkan pada Al Quran surah 2 ayat 261 yang secara lugas menerangkan perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT, serupa dengan 1 biji yang menumbuhkan 7 tangkai dan pada masing-masing tangkai terdapat 100 biji.