Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

MICE di Likupang, Melihat dan Merasakan Langsung Peran Vital Internet untuk Pariwisata Modern

Diperbarui: 17 Juli 2022   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana  International Conference : Likupang-North Sulawesi, Discover The Hidden Paradise  | @kaekaha

Temaram senja mulai menghias langit Kota Manado, Sulawesi Utara, ketika perjalanan udara saya mulai dari Bandara Syamsoeddin Noor-Banjarmasin, Bandara Juanda-Surabaya dan Bandara Sultan Hasanudin-Makassar akhirnya sampai di tujuan terakhir, Bandar Udara Sam Ratulangi.

Perjalanan ke Sulawesi Utara awal bulan Maret yang lalu itu dalam rangka menghadiri acara International Conference : Likupang-North Sulawesi, Discover The Hidden Paradise, hajatan MICE atau meeting, incentive, conference, exhibition yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai bagian dari promosi dan publikasi Likupang sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) pariwisata, bersama-sama dengan Borobudur, Danau Toba, Mandalika dan Labuan Bajo.

Squad Lengkap | @kaekaha

Tentu saya tidak sendiri hadir di acara prestisius yang juga menghadirkan beberapa pakar dan ahli di bidang lingkungan dan pariwisata  mancanegara ini. Selain saya, ada sembilan kompasianer dari berbagai kota yang juga terbang ke Likupang via Manado.

Ada yang dari Padang, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Lombok dan Kota Batu. Karena berasal dari berbagai kota yang berlainan, sudah pasti untuk proses koordinasinya kita lebih banyak memanfaatkan aplikasi komunikasi perpesanan daring berbasis internet.

Di Tu'ur Maasering | @kaekaha

Incentive Trip ke Tuur Ma'asering

Setelah lengkap, dengan dikoordinir  leader dari EO, kita langsung menuju bus mini dari biro transportasi lokal yang akan mengantar ke Tu'ur Maasering, sebuah destinasi wisata berkonsep cafe kebun yang memadukan kebun aren dengan cafe di  ketinggian Kota Tomohon.

Selama perjalanan Manado-Tomohon, sambil menikmatinasi kuning Manado dari salah satu rumah makan terkenal di Manado, kami juga ngobrol ngalor-ngidul dengan sopir yang sudah puluhan tahun memandu wisatawan di berbagai destinasi wisata di Sulawesi Utara.

Karena incentive trip ini bersifat insidental dan waktunya terbatas, maka acaranya sengaja dipadatkan. Begitu sampai, kami langsung menikmati kuliner tradisional Manado yang sebagian besar bercitarasa pedas dan kuat formula rempah-rempahnya, cukup untuk menetralisir sengatan dinginnya malam di Tomohon.

Disela-sela menikmati legitnya kue cucur khas Manado yang tebal, manisnya saguer alias legen khas Manado dan tentunya pisang Goroho yang ikonik, kami berdialog dengan pemilik Tu'ur Maasering untuk keperluan penulisan artikel di media online yang wajib di posting sesegera mungkin

Penutupnya, kami diajak melihat langsung instalasi penyulingan saguer secara tradisional hingga menjadi berbagai produk, salah satunya minuman tradisional Cap Tikus, termasuk demo "bakar-nyala" untuk membuktikan adanya unsur alkohol dalam cairan hasil penyulingan yang masih fresh! Setelah selesai, rombongan langsung menuju Kota Manado untuk beristirahat.


Hadir di International Conference 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline