Sejarah Cekoslovakia
Setidaknya, bagi generasi 80 sampai 90-an tentu paham makna dari frasa "mantan 2 sejoli" yang saya maksudkan dalam judul diatas! Betul?
Merunut sejarahnya, negara yang sekarang kita kenal sebagai Czech Republic atau ada juga yang menyebutnya sebagai Ceska Republika, tapi lidah kita lebih suka menyebutnya sebagai Republik Ceko dan negara Slovakia atau Slovak Republic , sebelum 1 Januari 1993 merupakan satu kesatuan negara yang berdaulat.
Baca Juga : Menantikan Lahirnya Proses Gol Paling Langka, "Olympic Goal" di Euro 2020
Lebih tiga perempat abad mereka dikenal sebagai negara Cekoslovakia yang 46 tahun di antaranya "terkunci" di balik 'Tirai Besi' faham komunis, layaknya negara-negara di kawasan Eropa Timur lainnya. Tidak heran jika kemudian, tradisi dan budaya, termasuk bahasa, dan juga sejarah mereka saling terkait dan berkelindan begitu erat.
Menariknya, per-1 Januari 1993 tersebut yang sebelumnya diawali oleh "gerakan politik" rakyat Cekoslovakia yang semuanya turun ke jalan untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan komunis yang tiran, yang kelak dikenal dunia sebagai Revolusi Beludru (Velvet Revolution) yang dimulai sejak akhir 1989, akhirnya berujung pecahnya negara Cekoslovakia menjadi dua bagian, Republik Ceko dan Slovakia.
Uniknya, perpisahan keduanya dilakukan dengan damai alias tanpa pertumpahan darah, layaknya perang apalagi praktik genosida yang terjadi di beberapa negara Eropa, khususanya Eropa timur pasca runtuhnya hegemoni faham komunis.
Cekoslovakia Jawara Euro 1976
Pencapaian prestasi tertinggi yang pernah di torehkan oleh negara Cekoslovakia di ajang sepakbola adalah kemenangan mereka pada final kejuaraan Piala Eropa (EURO) 1976, ketika secara mengejutkan "kuda hitam" yang awalnya tidak diperhitungkan, ternyata berhasil manakhlukkan kekuatan salah satu raksasa sepakbola Eropa dan dunia, Jerman Barat meskipun melalui drama adu penalti.
Konon, jalannya pertempuran keduanya di waktu normal yang begitu sengit di partai puncak EURO 1976 ini, dilabeli berbagai kalangan insan bola, sebagai salah satu sajian laga final terbaik di sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Eropa.