Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

Shalat di Masjid Kayu Tertua di Kota Banjarmasin Ini Bikin Adem Lahir-Batin!

Diperbarui: 30 April 2021   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Kayu Sultan Suriansyah | @kaekaha

Bagi Urang Banjar, rasanya memang belum sah mengaku warga Kota 1000 Sungai jika belum merasakan ademnya melaksanakan ibadah shalat di masjid Sultan Suriansyah, masjid tua dan bersejarah yang menjadi saksi beridirinya Kota Banjarmasin sejak lima abad yang lalu. 

Baca Juga: Syahdunya Lantunan Tarhim Syaikh Mahmoud Al-Hussary Memang Ngangeni

Ini juga berlaku bagi para pelancong! Belum sah mengaku pernah berkelana ke Kota 1000 Sungai, jika belum sempat bersujud dengan meletakkan kepala sejajar dengan kaki di lantai kehitaman berbahan kayu besi mengkilat, sambil memuji-muji keagungan nama-Nya dengan Khusyuk!

Karena dari tempat inilah Kota Banjarmasin bermula, dari tempat inilah Islam di bumi Kota 1000 Sungai dan Kalimantan bermula, dari masjid ini pula keterikatan budaya Banjar dan budaya Islam bermula hingga menjadi identitas komunal yang saling mengikat.

Baca Juga: Kisah Orang-orang Rawa Menyeimbangkan Hidup dan Kehidupan di Bulan Ramadan

Ademnya saalat di masjid yang seluruh materi pembangunannya menggunakan kayu besi atau kayu ulin (Eusideroxylon zwageri ) ini, tidak hanya membuat kita betah dan berlama-lama untuk duduk bertaffakur mengagungkan kebesaran-Nya saja, tapi juga membawa suasana ruang hati dan pikiran jauh lebih adem dan fresh juga.

Interior Masjid Sultan Suriansyah | @kaekaha

Uniknya lagi, berada di dalam rangkaian interior klasik serba kayu dari bangunan yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya ini, kita seperti berada di dalam lorong waktu yang membawa kita kembali ke romansa masa lalu di awal berdirinya kesultanan Banjar di abad 16. Beneran!

Masjid Sultan Tampak Bernda Depan | @kaekaha

Jika tidak terlihat elemen benda modern seperti jam dinding, mikrofon dan kipas angin plus deru suara kendaraan bermotor baik yang lalu lalang di sungai depan masjid maupun di jalan raya, maka arsitektur kuno masjid yang mirip dengan masjid-masjid kuno di tanah Jawa ini pasti akan sukses membawa kita menelusuri Banjarmasin di masa lampau.

Baca Juga: Kojima Solusi Praktis Gaya Hidup Sehat ala Rasulullah

Bagaimana tidak, coba perhatikan semua panel pintu, dinding, jendela, atap, lantai sampai pagar yang kesemuanya terbuat dari kayu ulin yang sangat kuat, benar-benar membangun kesan tua tapi kokoh dan meneduhkan, terlebih jika meresapi dengan hati warna hijau segar yang mendominasi sebagian besar ornamen masjid.

Pagar Beranda Masjid | @kaekaha

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline