"Minta tolonglah kalian dengan sabar dan sholat. Namun, yang demikian itu sungguh berat, melainkan bagi orang-orang yang khusyuk" (QS Al Baqarah [2]:153).
Dalam sebuah peperangan, dikisahkan kaki menantu Rasulullah Ali bin Abi Thalib tertembus anak panah sampai mengenai tulangnya, situasi ini menyebabkan beberapa kali usaha sahabat yang lain untuk mencabut anak panahnya tidak juga berhasil.
Konon, menurut teori para tabib seperti dikisahkan dalam Tafsir Kasyf al-Asrr Maibadi, satu-satunya cara untuk mencabut anak panah itu, justeru dengan cara menusukkan anak panah tersebut sampai tembus, setelah itu ujung panah yang biasanya bersayap dipatahkan, baru bagian batang sisanya bisa dicabut.
Baca Juga : Kisah Tsa' labah Melihat Perempuan Mandi yang Berbuah Surga
Ternyata, Ali bin Abi Thalib punya pendapat dan cara sendiri sebagai ikhtiarnya untuk mencabut anak panah yang menancap di kakinya. Dengan keyakinannya pada kuasa dan pertolongan Allah SWT, Ali meminta anak panah itu dicabut saat dirinya khusyuk dalam shalat saja.
Akhirnya, mau tidak mau tabib mengikuti permintaan menantu Rasulullah tersebut dan berusaha mencabut anak panah tersebut saat Ali sedang khusyuk melaksanakan shalat yang konon dikisahkan ketika mendirikan shalat Ashar.
Subhanallah, Benar saja! Saat Ali khusyuk dengan shalatnya, si-tabib benar-benar mencabut anak panah itu dari kaki Ali sampai berhasil dan Alhamdulillah, Ali bin Abi Thalib sama sekali tidak merespon tindakan si-tabib dengan rintihan kesakitan atau tindakan lain sebagai ekspresi rasa sakit. Ali tetap khusyu dalam shalatnya dan ketika shalatnya selesai serta mengucap salam, Ali langsung berkata, "Sekarang lukaku agak ringan."
Baca Juga : Kisah "Rumus Bagi Tiga" Jalan Sederhana Menuju Keberkahan Harta
Nikmatnya Shalat Khusyuk telah menjadi obat pembius atau anestesi ampuh bagi Ali bin Abi Thalib saat menjalani "operasi" berat yang dialaminya. Kenikmatan "berdialog" dan juga penyerahan total kepada Sang Khaliq atas segala urusan telah menjadi penawar dari segala bentuk kesakitan.
Ali bin Abi Thalib telah membuktikan, kebenaran firman Allah diatas, sabar dalam berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dan mendirikan Shalat dengan khusyu benar-benar bisa menjadi penawar semua kesulitan dan kesakitan. Memang hanya kepada Allah-lah, kita semestinya mengadukan semua masalah dan kesulitan yang kita hadapi, jika ingin masalah dan persoalan kita diselesaikan secara holistik oleh Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.