Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

Kisah Mubarak, Gagal Memilih Anggur Manis yang Berbuah Bidadari

Diperbarui: 13 April 2021   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah Anggur | health.grid.id

Menyebut nama Abdullah bin Mubarak atau Abdullah Ibnu Al Mubarak sepertinya bukan hal yang asing bagi umat Islam. Banyak sekali kisah penuh hikmah yang dinukil dari kisah perjalanan hidup ulama hadis terkemuka yang dikenal jenius sejak kecil ini.

Sosok ksatria tampan dan berhati lembut ini merupakan sosok ulama besar yang juga dikenal luas sebagai saudagar yang dermawan, bagaimana tidak!? Hasil keuntungan usahanya,  setiap hari habis dibagikannya untuk fakir miskin di kota tempatnya tinggal.

Tapi siapa sangka Abdullah bin Mubarak yang sangat wara' alias selalu menjaga diri dari segala perbuatan dosa, maksiat, subhat dan aktifitas tidak bermanfaat lainnya itu mewarisi semuanya dari sang ayah, Mubarak! Seorang budak hitam yang menurut kisah dari beberapa sumber disebutkan berwajah buruk dan berkaki pecah-pecah, tapi jangan salah ya!  Sejak muda, Mubarak yang dipekerjakan sebagai penjaga kebun, dikenal sebagai budak yang saleh dan juga wara'.

Baca Juga :  Duel dengan Beruang Lapar 

Pada suatu hari, saat hari sedang terik-teriknya, tuan si Mubarak datang untuk mengunjungi kebunnya yang dijaga Mubarak dan langsung meminta si-budak untuk memetik senampan anggur manis untuknya.

"Mubarak, petiklah senampan anggur untukku sekarang juga!" Perintah si tuan 

Mendengar perintah tuannya, Mubarak langsung pergi menuju rerimbunan kebun anggur yang setiap hari dijaga dan dirawatnya. Tidak lama, Mubarak kembali dengan membawa senampan anggur berwarna kemerahan yang sangat enggoda siapa saja untuk mencicipinya.

"Mubarak, kenapa kau ambil anggur yang asam? Carikan lagi segera yang manis untukku!" Bentak si tuan kepada Mubarak.  

Mendengar perintah tuannya, Mubarak segera kembali lagi ke kebun untuk memetik senampan lagi buah anggur manis dan tidak lama kemudian Mubarak kembali lagi dengan membawa anggur berwarna hijau segar yang sangat menggiurkan.

"Mubaraaaaaak! Kenapa kau petik anggur yang asam lagi!? Aku suruh kau memetik anggur yang manis saja, masak begitu saja tidak bisa? Bukannya kamu sudah lebih dari lima tahun kupekerjakan di kebun ini?" Si tuan pemilik kebun sepertinya marah besar dengan ulah si Mubarak yang menurutnya sangat keterlaluan.

Baca Juga :  3 Hilal di Muara Ramadan Penyempurna Kebahagiaan

"Maafkan saya tuanku! Sampai detik ini, saya memang benar-benar tidak bisa membedakan jenis dan rasa anggur di kebun ini. Tuanku mempekerjakan saya di kebun ini sejak enam tahun lalu hanya sebagai penjaga kebun, jadi sejak itu tugas saya hanya menjaga dan saya belum pernah sekalipun merasakan makan anggur. Jadi maafkan saya tuanku, kalau sampai saat ini saya belum bisa membedakan anggur manis, pahit maupun yang asam" Jawab Mubarak pelan tapi jelas kepada tuannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline