Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

"Begal" Bantuan Sosial dan Perlunya Aturan dan Pengawasan Pendirian Posko Bencana "Swadaya Masyarakat" di Jalanan

Diperbarui: 25 Januari 2021   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posko Induk Kemanusiaan untuk penanganan banjir Kalsel, Kantor Cabang ACT Kalsel di Banjarmasin yang Dikelola Secara Profesional | act.id

"Tadi, kami bertiga berenang di pinggiran jalan, tiba-tiba ada mobil hitam berhenti di dekat kami, melalui jendela kaca yang dibuka, seorang ibu-ibu berkerudung  memberikan sekardus mi in***** goreng dan dua bungkus minyak goreng dalam plastik hitam, sambil berucap dibagi ya! (kemungkinan besar, maksudnya dibagi bertiga karena tidak ada orang lain disitu) setelah itu sidin (beliau;bhs banjar) pergi". 

"Setelah sidin pergi kami pulang, tidak melanjutakan berenang lagi. Pada saat melewati sebuah posko (bantuan banjir) kami disetop dan sekardus mi in***** goreng dan dua bungkus minyak goreng dalam plastik hitam itu diminta dan sebagai gantinya, kami bertiga masing-masing diberi 3 (tiga) bungkus mi in***** goreng dan disuruh pulang".

Baca Juga :  Pesona Maskulin Motor Trail di Medan Kubangan Banjir

Seperti itu kira-kira diskripsi cerita si-noval kepada ibunya, sesaat setelah bocah kelas 2 SD itu bersama dua teman bermainnya merasa "dibegal" oleh seseorang di tempat yang menurutnya seharusnya aman.

Diskripsi cerita diatas, saya dapatkan dari istri saya yang kebetulan tadi pagi bertemu dengan ibu si-noval, seorang pendatang dari Pulau Jawa dan bekerja sebagai ART yang kebetulan sebelum pandemi covid-19 dan banjir besar yang merendam Kalsel, sering bantu-bantu istri saya membuat kue di rumah untuk dijual lagi. 

Dari cerita diatas, ada fenomena menarik terkait klaim "pembegalan" yang dialami noval dkk yang saya yakin kebenarannya, karena saya mengenal dengan baik tipikal dan kepribadian anak ini. Khususnya, terkait motivasi si-pembegal!  

Rian D'Massive Menyerahkan Bantuan Kepada Korban Banjir Kalimantan Selatan | IG rianekkypradipta/kapanlagi.com

Kalau melihat "pembegal" dan juga lokasi "pembegalan", memang bisa multitafsir! Setidaknya ada tiga kemungkinan, yaitu untuk dibagi lagi kepada korban banjir yang lain seperti yang semestinya (inipun perlu transparansi data penerimanya, atau setidaknya dokumentasinya), untuk kepentingan logistik posko atau jangan-jangan malah untuk dibawa pulang sama si pembegal! Bagaimana menurut anda?

Kasus faktual "pembegalan" bantuan yang dialami bocah noval dkk ini mudah-mudahan bukan bagian dari fakta gunung es dalam dinamika berdirinya banyak posko bantuan yang berdiri secara swadaya oleh masyarakat sebagai respon terhadap musibah bencana yang terjadi disekitarnya. Bukan hanya fakta pembegalannya saja, tapi juga mulai dari pendirian posko sampai penyalurannya yang sepertinya dilapangan tidak ada aturannya apalagi pengawasannya dari pihak berwenang!

Baca Juga  :  Mewaspadai Ular Berkeliaran dan Memburu Ikan-ikan Tersesat Saat Banjir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline