Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

Diam-diam Terinfeksi Covid 19, Diam-diam Juga Virus Mutasinya Melakukan Reinfeksi!

Diperbarui: 5 Januari 2021   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diam-diam Terinfeksi Covid-19

Sekitar pertengahan bulan Juni 2020 yang lalu, salah satu rekanan supplier wadai (kue ; bahasa Banjar) di outlet wadai yang kami kelola menceritakan kisah heroiknya bersama istri "bertarung", kemungkinan besar dengan covid-19 dengan cara isolasi mandiri dan benar-benar mandiri, karena memang tidak ada tetangga kiri kanan yang mengetahuinya.

Saya tuliskan "kemungkinan besar" bertarung dengan covid-19, karena memang tidak ada pemerikasaan medis apalagi dokumen medis yang menyatakan bahwa yang dilawan oleh rekanan supplier wadai itu memang covid-19, walaupun dari tanda-tanda spesifik yang dialami beliau dan istri memang mengarah pada virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Negeri China tersebut.

Saat itu, sepulang tugas jaga malam di salah satu komplek pergudangan tempatnya bekerja, tidak seperti biasanya, beliau merasakan tubuhnya lemas, lelah dan pegal-pegal di sekujur badan, kepala sedikit pusing dan berasa mariap dingin (demam ; Bahasa Banjar). 

Anehnya, ketika beliau dipaksa untuk sarapan oleh istrinya, sup ayam olahan sang istri yang selama ini menjadi menu favoritnya, apalagi jika ketika mariap dingin, sama sekali tidak ada rasanya alias hambar. Beliau mengaku semakin bingung ketika setelahnya baru menyadari, tidak mencium bau khas sup ayam dihadapannya yang kepulan asapnya saja masih jelas terlihat.

Isolasi Mandiri di rumah | detik.net.id

Menyadari ada yang tidak beres dalam dirinya, beliau memilih browsing dan mencari tahu informasi terkait semua yang dirasakan pada pagi itu. Betapa terkejutnya beliau, ketika mengetahui dari Simbah Google kalau semua tanda-tanda yang dirasakan beliau mengarah pada infeksi covid-19.

Mengaku tidak mau berspekulasi pergi ke dokter atau rumah sakit yang menurut beliau, saat itu informasinya yang sampai ke masyarakat umum terkesan simpangsiur, membingunkan bahkan berkesan "lebih menakutkan" dari hantu dan juga mengaku karena tidak mau merepotkan dan menghebohkan banyak orang (mungkin tetangga dan saudara), beliau memilih melakukan isolasi mandiri yang benar-benar mandiri.

Berbekal informasi dari mbah Google yang menurut beliau saat itu sifatnya juga trial n' error, beliau mengaku banyak mengonsumsi vitamin C, melazimkan minum ramuan empon-empon buatan sang istri, minum teh panas dicampur minyak kayu putih dan terus memaksakan diri untuk makan nasi dengan lauk pauk seperti biasanya meskipun tidak merasakan apa-apa, terutama makanan berkuah kesuakaan beliau.

Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak! Hanya berselang sekitar dua hari, sang istri juga tumbang dengan gejala yang sama persis seperti beliau. Bahkan menurut Bang Umar, sang istri hanya bisa tergolek lemah di tempat tidur di tiga hari pertama, tidak seperti beliau yang saat itu masih bisa berjalan-jalan di dalam rumah.

Menurut beliau, saat itu benar-benar hanya mengandalkan pertolongan Allah SWT! Sejak beliau sakit, praktis aktifitas produksi wadai juga berhenti, artinya tidak ada pemasukan. Bersyukurnya, masih ada saldo tabungan yang menurut beliau jika dihitung-hitung cukup untuk berdua selama dua minggu, dengAn catatan harus ngirit!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline