Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

Asal-usul Istilah "Hattrick" dan Kisahku "Tentangnya"

Diperbarui: 21 November 2020   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi Zlatan Ibrahimovich Mencetak Gol dengan Gaya Salto | TWITTER.COM/FOOTYACCUMS via bolasport.com

Sejarah Hattrick

Istilah hattrick  yang begitu populer dikalangan penikmat olahraga, khususnya sepakbola, secara umum dipahami sebagai prestasi atau keberhasilan yang terulang sampai 3 (tiga) kali dalam sebuah even. 

Dalam sepakbola, istilah hattrick paling sering tersematkan kepada seorang pemain yang berhasil mencetak 3 (tiga) gol dalam sebuah pertandingan baik berurutan maupun tidak. 

Bisa juga seorang penjaga gawang yang berhasil melakukan cleansheet alias menjaga keperawanan gawangnya sampai (3) tiga laga pertandingan, sedangkan untuk tim atau kesebelasan bisa prestasi menjuarai sebuah even yang sama dalam (3) tiga musim berturut-turut.

Baca juga:  Mengulik Bus Mewah Tunggangan Baru Skuad Barito Putera

Uniknya, dalam perkembangannya, istilah hattrick tidak hanya menjadi domain sepakbola atau dunia olahraga saja, tapi juga disematkan kepada siapa dan apa saja bentuk prestasi atau keberhasilan yang dilakukan sebanyak (tiga) kali, terlebih secara berurutan dalam satu even yang sama.

Sebagai contoh, keberhasilan Kota Banjarmasin meraih piala Adipura pada 2015, 2016, 2017  yang banyak diberitakan oleh media sebagai hattrick membanggakan dari sebuah kota yang dulunya berpredikat "kota terkotor" di Indonesia.  

Jika memang istilah  hattrick  telah begitu populer dan terus berkembang dari segi ruang pemanfaatannya, tahukah anda sejarah atau asal-usul istilah hattrick?  

Kompasiana Award 2020 | @kompasiana.com

Asal-usul istilah hattrickmenurut beberapa sumber ternyata tidak ada hubungannya samasekali dengan sepakbola, tapi justeru lahir dari olahraga cricket, olahraga mirip kasti dan juga softball dari daratan Inggris yang sangat populer di negara-negara persemakmuran (Commonwealth), yaitu negeri-negeri bekas jajahan Inggris.

Sejarah bermula pada tahun 1885, saat pemain cricket Inggris H.H Stephenson dalam sebuah bigmatch, berhasil menghasilkan tiga wickets (berhasil memukul bola dan berlari bolak-balik wickets sebanyak tiga kali berturut-turut). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline