Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

"Hintalu Tambak", Penguasa Hajat Hidup Urang Banjar yang Semakin Langka

Diperbarui: 17 Oktober 2020   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hintalu Tambak Bajaruk Asli dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan | Dokumentasi pribadi @kaekaha

Tradisi Pangan Urang Banjar

Salah satu, keunikan otentik budaya kuliner masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan adalah "kedekatannya" dengan alam serta lingkungan sekitarnya. 

Sebagai teritorial yang sebagian besar wilayahnya didominasi lahan basah, baik berupa rawa lebak maupun sungai dengan berbagai ukuran, tidak heran jika beragam olahan kuliner khas Banjar sebagian besar diramu dari harmoni produk pangan hasil sungai (dan rawa).

Kalau Anda memperhatikan, mayoritas kuliner khas Urang Banjar didominasi oleh jenis olahan berbahan dasar ikan air tawar dan kalaupun ada yang selain olahan dari ikan air tawar, biasanya bahan dasarnya juga tidak jauh-jauh dari hasil sungai (dan rawa), mulai dari jenis sayuran, beras apalagi lauk-pauknya!

Secara tradisi, budaya kuliner masyarakat suku Banjar sebenarnya tidak "mengenal" sayur-sayuran! Apalagi jika sayur-sayuran yang dimaksud adalah jenis sayur-sayuran yang umum dijual di pasar-pasar tradisional di Pulau Jawa, seperti kubis, sawi, bayam, kentang, wortel yang secara general biasa disebut sayuran gunung oleh Urang Banjar.

Gangan Sulur Bunga Teratai (Dokumentasi pribadi @kaekaha)

Kalaupun ada sayur dalam beberapa kuliner khas Banjar, secara umum sifatnya hanya sebagai hiasan pemanis yang porsinya relatif minimalis alias sedikit sekali.

Fakta ini tentu tidak terlepas dari topografi dan ekosistem alam dataran rendah khas Banua Banjar yang tidak memungkinkan untuk budidaya berbagai jenis sayuran konsumsi yang sebagian besar memang tumbuh di dataran tinggi tersebut. 

Meskipun begitu, bukan berarti Urang Banjar sama sekali tidak mengenal sayuran dalam budaya kulinernya. Ini uniknya!

Baca Juga: Kisah Demam Harga, Anomali Sayur "Carter" Pesawat dan Ikan Haruan Seharga Daging Sapi

Sayur-sayuran dalam kuliner asli Urang Banjar memang berbeda dan sebagian besar merupakan produk pangan hasil ekosistem rawa/sungai.

Beberapa diantaranya mungkin asing ditelinga masyarakat umum, seperti batang talipuk atau batang bunga teratai (Nymphae pubescens Willd), Genjer (Limnocharis flava), Kalakai atau sejenis pakis tapi tumbuh di rawa (Stechnolaena palustris), pucuk daun supan-supan sejenis tumbuhan putri malu (Neptunia oleracea) dll.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline