Kue kok segar?
Sepertinya pertanyaan inilah yang akan mengusik benak Anda semua, ketika membaca judul artikel di atas, betul?
No problemo,tidak apa-apa! Karena memang itulah yang akan kita kupas, keunikan dari kudapan unik nan menggoda khas masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan berikut diasporanya di berbagai belahan dunia.
Kue atau masyarakat Banjar menyebutnya dengan sebutan wadai bingka barandam ini kelezataanya telah menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Pulau Kalimantan, termasuk masyarakat negeri jiran, Malaysia dan Brunei Darussalam, lho!
Hal ini tidak lepas dari fakta diaspora wadai bingka barandam ke seluruh pelosok Pulau Kalimantan dan bertransformasi menjadi kue-kue tradisional di berbagai daerah dan kota di pelosok Borneo dengan bentuk, warna dan cita rasa yang lebih beragam. Walaupun nama dan cara penyajian relatif masih sama, bingka barandam atau bingka berendam seperti sebutan masyarakat melayu di Kalimantan Barat.
Baca Juga: Diaspora "Gula Gending-Lombok", Melintas Negeri untuk Eksistensi
Uniknya, berbeda dengan beragam wadai bingka khas masyarakat Banjar lainnya, seperti bingka kentang, bingka waluh, bingka telur, bingka pisang, bingka ubi dan lain-lainnya, wadai bingka barandam yang umumnya berwarna kuning telur ini disajikan dalam rendaman kuah manis nan menyegarkan. Ini yang Unik!
Dari bentuk penyajian dalam rendaman kuah manis nan menyegarkan inilah asal muasal penamaan "bingka barandam" berasal. Kosa kata asalnya, "barandam atau berandam" dalam bahasa Banjar berarti berendam.
Tekstur kue atau wadai bingka barandam ini begitu lembut layaknya sponge, sehingga tidak memberi efek terlalu mengenyangkan meskipun cita rasanya dominan manis legit dan menyegarkan. Ini yang asyik!
Biasanya, makanan manis apalagi berkuah manis pula, akan menyebabkan rasa eneg jika dimakan berulang apalagi berulang-ulang kali, terlebih bagi bukan penikmat kuliner dengan basic cita rasa manis seperti saya.