Basambang menyusuri Sungai Belayung, mamutiki ikan dari tampirai
Ngabuburit menyusuri Sungai Belayung, memetik/memanen ikan dari jebakan ikan
Begitulah kira-kira terjemahan bebas dari judul tulisan diatas. Basambang atau ada juga yang menyebutnya basasambang, merupakan kosakta bahasa Banjar yang mempunyai makna sepadan atau sama dengan ngabuburit dalam bahasa Indonesia. Sedangkan kosakata mamutiki dalam bahasa Banjar maknanya adalah memetik (jamak/banyak) atau mengumpulkan, sedangkan tampiray adalah sejenis alat untuk menjebak ikan di rawa-rawa atau tepian sungai.
Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Merujuk pada julukannya sebagai Kota 1000 Sungai, tentu masyarakat nusantara dan dunia sudah mafhum dengan fakta unik topografis dan juga geografis Kota Banjarmasin, Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan.
Kota dataran rendah dengan ketinggian rata-rata daratannya hanya -60 sampai -80cm dpal atau 60-80 cm dibawah permukaan air laut ini menyebabkan sebagian besar daratannya didominasi oleh perairan darat berupa daerah aliran sungai (DAS) atau rawa-rawa. Banyaknya rawa dan aliran sungai yang membelah daratan kota inilah asal muasal julukan Kota 1000 Sungai kelak melekat menjadi identitas Kota Banjarmasin.
Baca Juga : Sedapnya Olahan "Tedas Anis", Sahur Booster ala Kota 1000 Sungai
Dari sekian ratus sungai yang membelah daratan Kota Banjarmasin menjadi layaknya pulau-pulau kecil jika dilihat dari udara, 2 (dua) diantaranya adalah sungai besar dan terbesar di Kalimantan Selatan dan juga di Indonesia, yaitu Sungai Martapura (lebar sekitar 100 m, panjang 37 km) dan Sungai Barito (lebar 650-850 m, panjang sekitar 900 km).