Sejak duduk di bangku kuliah, saya sudah biasa merasakan rasa nyeri dan kaku di bagian tengkuk atau leher belakang. Biasanya, rasa nyeri itu muncul karena saya telat makan, terlalu lama beraktifitas di depan komputer dan rebah-rebahan atau tidur-tiduran tanpa bermaksud untuk tidur.
Uniknya, rasa nyeri ini biasanya secara otomatis juga akan kembali muncul di awal-awal menjalani puasa Ramadhan atau ketika memulai kembali berpuasa sunnah setelah sekian lama tidak berpuasa.
Awalnya saya kebingungan juga! Kok bisa ya, gara-gara telat makan dan rebah-rebahan santai tanpa bermaksud untuk tidur kok bisa bikin tengkuk saya nyeri!
Oya, belakangan baru saya ketahui dari dr. Meldy Muzada Elfa, Sp.PD, salah satu Para-KOMBATAN alias Anggota Kompasianer Banua Kalimantan Selatan, kalau nyeri tengkuk atau nyeri di leher bagian belakang yang sering saya alami, secara medik termasuk sakit kepala, sama persis seperti keterangan sidin (beliau ; bahasa banjar) pada beberapa artikel yang ditulis di Kompasiana.
Berikut kutipannya, Definisi medis sakit kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada sebagian atau seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebagian daerah tengkuk).
Jika diklasifikasikan, sakit kepala terbagi menjadi sakit kepala primer yaitu sakit itu sendirilah penyakitnya dan sakit kepala sekunder, yaitu nyeri kepala akibat masalah lain yaitu stres, perubahan cuaca, kekurangan oksigen, kekurangan glukosa (gula darah), salah posisi tidur dan lain-lain.
Jawaban Medis Nyeri di Tengkuk/ Leher Belakang
Akhirnya, rasa penasaran saya pada rasa nyeri dan kaku di bagian tengkuk atau leher belakang, karena telat makan, terlalu lama beraktifitas di depan komputer dan rebah-rebahan tanpa bermaksud untuk tidur terjawab secara medis dan memang terbukti benar!
Saya dulu memang pecandu rokok, bahkan setelah saya hitung-hitung ternyata selama 26 tahun saya menjadi perokok aktif. Selain itu saya juga pecandu kopi hitam kental bercitarasa pahit dan sayangnya saya juka punya riwayat sakit maag walaupun nggak kronis-kronis amat...he...he...he!