Lihat ke Halaman Asli

Kartika E.H.

TERVERIFIKASI

Best in Citizen Journalism 2020

Kampung Pejabat dan Cerita Mbah Ngatinem tentang "Banyaknya Jalan Menuju Tanah Suci"

Diperbarui: 17 Februari 2020   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berhaji di Sejak Dini (Dokpri)

Ode Kampung Pejabat 

Jika anda berkesempatan mengunjungi Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang sekarang menjadi pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan, jangan melewatkan kesempatan untuk mengunjungi satu-satunya Kampung Pejabat di Indonesia.

Wooww, kampung pejabat ?

Kampung Pejabat merupakan destinasi wisata tematik khas Kota Banjarbaru yang sepertinya tidak akan pernah bisa anda temukan di tempat lain, karena hanya di kampung inilah para "pejabat" Kota Banjarbaru yang sebagian besar merupakan perantau dari Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah memilih untuk bermukim dan memproduksi jamu tradisional khas tanah Jawa yang selama ini menjadi trademark kampung ini.

Kampung Pejabat (tintadigital)

Lho kok? Katanya kampung pejabat, tapi kenapa memproduksi jamu tradisional khas tanah Jawa!? 

Oya maaf, belum saya kasih tahu ya? Begini teman-teman, yang namanya kampung pejabat yang ada di Kota Banjarbaru ini bukan kampungnya para pejabat atau para petinggi di pemerintahan Kota Banjarbaru, tapi yang namanya kampung pejabat di sini merupakan singkatan dari "Kampung Pedagang Jamu Loktabat", yaitu kawasan perkampungan di jalan RO Ulin Gang Baru RT 06 RW 02, Kelurahan Loktabat Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang sejak bulan Maret 2017 ditahbiskan oleh Walikota Banjarbaru sebagai salah satu dari sekitar sepuluh destinasi wisata tematik khas Banjarbaru. 

Keunikan yang menjadi ciri khas kampung yang terlihat asri dan menyejukkan ini adalah komoditas jamu yang sejak tahun 1979 menjadi andalan pencaharian bagi sebagian besar penghuni kawasan yang hampir semua lahan tanahnya ditanami tanaman obat dan rempah bahan pembuatan jamu, termasuk dalam pot-pot yang tersusun rapi di masing-masing halaman rumah warga dan juga di kiri-kanan sepanjang jalan Gang Baru yang latar belakang dindingnya juga dihias mural edukatif warna-warni yang menarik.

Cafe Jamu (tintadigital)

Di kampung inilah semua kreasi, usaha dan upaya untuk mengangkat jamu sebagai warisan leluhur yang wajib dijaga dan dilestarikan terus dilakukan oleh semua pihak. Mulai dari yang paling sederhana dengan terus memproduksi dan menjual jamu tradisional berkhasiat dengan cara tradisonal juga, yaitu dengan dijajakan dengan cara digendong (Urang Banjar menyebutnya dengan dihambin). Ada juga yang lebih kompleks, modern dan profesional dengan mendirikan cafe jamu, mengolah es krim jamu dan juga jamu instan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline