Lihat ke Halaman Asli

Kartika E.H.

TERVERIFIKASI

2020 Best in Citizen Journalism

Eksistensi "Pamali Banjar", Produk "Urang Bahari" di Era Modern

Diperbarui: 3 Januari 2020   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Banjarmasinpost.co.id

Urang Bahari merupakan frasa dalam bahasa Banjar yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti "Orang zaman Dulu".

Berlakunya konsep waktu dalam peradaban memberi kosekuensi terbentuknya konsep kesatuan ruang dan waktu yang kita sebut sebagai masa waktu atau zaman yang kemudian sering kita aplikasikan untuk menandai kurun atau jangka waktu tertentu.

Seperti misalnya yang telah lalu sering kita sebut sebagai masa lalu atau zaman dulu, saat ini sebagai masa kini atau zaman sekarang dan yang akan datang biasa kita sebut sebagai masa depan atau zaman yang akan datang

Dari materi masa waktu atau zaman, masing-masing mempunyai penandanya sendiri-sendiri yang sifatnya khas, umunya dalam bentuk budaya dan teknologi.

Urang Bahari (Ilustrasi via Banjarmasin Post)

Sebagai contoh, dari materi "masa lalu" atau juga "zaman dulu" akhirnya muncul berbagai turunan materi masa lalu lainnya, seperti orang jaman dulu, pakaian zaman dulu, masakan zaman dulu, mesin zaman dulu dan banyak lagi yang lainnya.

Dari materi masa waktu "Orang zaman dulu" yang dalam bahasa Banjar disebut sebagai  "Urang Bahari", kita bisa mendapatkan banyak sekali referensi terkait penanda zaman saat itu atau zaman dulu, termasuk diantaranya berbagai produk budaya bahari (dulu) yang dipahami sebagai pamali yang terkadang "terlalu"  aneh bagi kita yang hidup di zaman sekarang, walaupun ada juga beberapa diantaranya yang tetap relevan sampai saat ini

Tahun Baru 2020 (Banjarmasin Post)

Nah, momen pergantian tahun dalam konsep penanggalan masehi yang juga bagian dari konsekuensi keberadaan konsep waktu secara umum ini, tahun 2019 yang kita tinggalkan tentu telah menjadi bagian dari masa lalu dan 2020 sebagai bagian dari masa sekarang.

Bagaimana nasib tradisi dan budaya tradisonal kita di tahun 2020?
Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan, sampai saat ini masih mempunyai banyak sekali pingkutan (pegangan) produk tradisi dan budaya ulahan Urang bahari atau buatan orangtua zaman dulu yang sampai sekarang masih eksis, walaupun seiring perjalanan waktu tetap saja sebagian diantaranya mulai melemah denyut pengaruhnya .

Salah satu produk  tradisi dan budaya ulahan Urang bahari atau buatan orang tua zaman dulu yang masih eksis adalah Pamali Banjar, yaitu  ungkapan-ungkapan yang mengandung semacam larangan atau pantangan untuk dilakukan, yang memiliki posisi sekaligus berfungsi sebagai control social bagi Urang Banjar dalam berkata, bertindak, atau melakukan suatu kegiatan (Jamali dan Dalle, 2013).

Salah satu pamali Banjar yang terkenal diantaranya sampai dibuatkan lagu oleh maestro lagu Banjar Abah Anang Ardiansyah berjudul Sanja Kuning

Salah satu lagu Banjar paling legendaris ini baik lirik maupun aransemennya seperti mempunyai kekuatan magis yang begitu kuat, sehingga memperkuat pesan dari Pamali Banjar yang ingin disampaikan dalam lagu, yaitu larangan untuk keluar disaat senja mulai turun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline