Dalam komposisi sebuah lagu, umumnya selalu ada bagian intro, yaitu bagian awal atau awalan dari sebuah lagu yang biasanya berisi permainan instrumen alat musik baik secara solo maupun ensemble dalam konsep band, walaupun tidak menutup kemungkinan intro berupa teknik bernyanyi acapella seperti layaknya lagu Bohemian Rhapsody-nya Queen yang melegenda.
Bagi saya pribadi, bagian intro dari sebuah lagu teramat sangat penting! Layaknya bungkus dari kemasan sebuah produk, intro dari sebuah lagu sangat membantu pendengar-penikmat lagu untuk "mengenali" isi atau konten dalam lagu pada "pendengaran pertama", (layaknya jatuh cinta pada pandangan pertama), yang sangat menentukan kecocokan selera dan mood-nya si pendengar.
Gampangnya, seperti kita mau beli kue! Kalau desain bungkusnya asal-asalan dan tidak menarik, apalagi terlihat kotor dan dari bahan mudah sobek tentu kita enggan untuk membelinya untuk sarapan pagi, meskipun "biasanya" kue jenis itu rasanya enak.
Begitu juga ketika mendengar sebuah lagu! Kalau intronya sudah cocok dengan selera dan mood, biasanya tidak akan pindah ke lain hati...eh makasudnya ke lagu lain sebelum lagu nya habis diputar.
Naaaah untuk teman-teman yang sejak bangun pagi sudah bad mood, galau atau dalam situasi dan kondisi sejenis/semacamnya meskipun sudah berdoa, berolahraga atau bahkan sudah berusaha apa saja. Bolehlah ikuti tips sederhana saya berikut!
Introduce dulu ya dengan pengalaman unik saya dengan intro!
Besar dari lingkungan musisi "kelas kampung" yang rata-rata piawai memainkan berbagai alat musik, khususnya tiup, petik, gesek dan pukul. Sejak kecil, sarapan pagi saya selain sepincuk nasi pecel ndeso khas Medioen dengan lauk peyek, tempe goreng tepung atau telur ceplok plus kopi hitam , saya juga selalu ditemani oleh beragam alunan musik era awal 80-an. Itulah komposisi paten sarapan pagi saya yang selalu ngangeni!
Untuk urusan musik sarapan saya katakan beragam, karena setiap harinya memang tidak pernah sama! Ada langgam keroncong, bahkan gending-gending atau uyu-uyu nya Waldjinah, Dangdut Soneta-nya Bang Haji Rhoma Irama atau juga Hamdan ATT bahkan Bu Haji Ida Laila juga ada.
Selain itu ada juga Pop Jawa-nya Koes Plus/Koes Bersaudara, ada juga barisan lagu Endang S. Taurina sampai Nicky Astria dan tidak ketinggalan yang nge-Rock ala God Bless atau SAS.
Untuk lagu-lagu barat, raungan gitar Rithcie Blackmore baik semasa Rainbow maupun Deep Purple, juga komposisi-komposisi misterius ala Black Dog-nya Led Zeppelin sampai progesive rock-nya Genesis, band yang saat itu menurut saya warna musiknya cukup aneh itu juga wira-wiri menemani sarapan pagi saya.
Ini yang unik! Gara-gara setiap sarapan pagi selalu ditemani dengan alunan musik, sejak saat itu (awalnya tanpa saya sadari) ternyata alam bawah sadar saya selalu merekam lagu-lagu yang saya dengar setiap pagi (bisa lagu pertama yang saya dengar atau lagu pertama yang melodinya menurut saya paling enak untuk didengar) dan terus mendendangkannya di sepanjang hari bahkan sampai sore atau malam. Manfaatmya? Saya merasakan adanya energi positif, terutama ketika terus mendendangkan lagu-lagu ceria dengan melodi yang familiar alias mudah dicerna serta beat-beat rapat pemicu detak jantung.