Masyarakat Suku Banjar di Kalimantan Selatan sejak lama dikenal dengan budaya sungai atau perairan daratnya yang telah mendunia. Berbagai kearifan lokal berbasis sungai menjadi ciri khas sekaligus identitas yang melekat pada masyarakat Banjar.
Salah satu ciri khas budaya sungai yang paling banyak menarik perhatian sekaligus menjadi buruan banyak netizen dan juga para penikmat budaya nusantara adalah ragam kuliner khas dan unik berbasis sungai khas banua Banjar.
Seperti kita ketahui, hampir semua kuliner khas Urang Banjar berbahan dasar dari ragam hasil sungai atau rawa, baik berupa ragam jenis ikan-ikanan, ragam hasil tanaman sayuran air seperti gangan (jangan; bhs Jawa, sayur) sulur bunga teratai dan juga ragam unggas yang habitanya tidak jauh dari air seperti itik dan belibis.
Salah satu kuliner unik Urang Banjar yang bisa dicontoh atau diterapkan di daerah lain, terutama daerah yang memerlukan ketahanan pangan ekstra karena sering terjadi bencana alam atau sebab lain adalah Iwak Samu atau sebagian ada yang menyebutnya sebagai Pakasam. Olahan kuliner berbahan dasar ikan ini pada dasarnya adalah cara atau teknologi alami dan tradisonal untuk mengawetkan ikan segar dengan cara dan bahan sederhana, berupa tumbukan beras (banjar) yang telah disangrai, garam dan janar/ kunyit (Curcuma domestica).
Sekali lagi, teknik pengawetan Iwak Samu ini perlu disebarluaskan, karena selain bahan yang diperlukan untuk mengolah dan sifat pengolahannya yang relatif mudah, hasil olahannya yang bisa bertahan lama bahkan bisa sampai tahunan bisa menjadi alternatif sumber pangan dalam rangka menjaga ketahanan pangan di berbagai wilayah krisis pangan.
Lebih Dekat dengan Iwak Samu
Samu dalam bahasa Banjar berarti proses mengasinkan dan mengawetkan ikan dengan cara tertentu. Sekilas jika melihat wujudnya, sebagian besar orang diluar Urang Banjar pasti akan mengira seperti ikan yang yang dilumuri dengan pasir berwarna kekuningan, makanya ada yang menyebut Iwak Samu dengan Iwak Pasir.
Umumnya, bahan yang diperlukan untuk membuat Iwak Samu adalah beras banjar (jenis unus) yang disangrai dan ditumbuk kasar, uyah/garam, janar/kunyit dan ada juga yang menambahkan asam jawa. Berikut detail manfaat dari bahan pembuat Iwak Samu.
Beras Banjar yang di sangrai diyakini masyarakat Banjar bisa menyerap sekaligus menetralkan bakteri pembusuk yang bisa menghancurkan ikan yang diolah.