Lihat ke Halaman Asli

Kartika E.H.

TERVERIFIKASI

2020 Best in Citizen Journalism

Dari Barter Sampai "Easy Way" Jaringan Prima, Tradisi Transaksi Urang Banjar

Diperbarui: 24 Juli 2019   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keunikan bertransaksi di pasar terapung (Foto : Koleksi pribadi)

Masyarakat Banjar dan Kearifan Lokal dalam Bertransaksi

Kota Banjarmasin ibu kota Kalimantan Selatan yang termasyhur dengan julukannya sebagai Kota 1000 Sungai, merupakan salah satu bandar perdagangan tua dan penting di wilayah regional Pulau Kalimantan bahkan nusantara.

Posisinya yang berada di delta Sungai Barito, salah satu sungai terlebar dan terpanjang di Indonesia menjadikan kota yang sebagian besar wilayah daratannya berupa lahan basah (sungai dan rawa-rawa) ini menjadi pintu masuk bagi mobilisasi barang dan manusia dari dan menuju pedalaman Pulau Kalimantan.

Maka tidak heran jika kemudian, masyarakat Banjar atau suku Banjar penduduk mayoritas Kota 1000 Sungai, kelak dikenal sebagai pedagang-pedagang ulung. Dari sinilah asal muasal dikalangan para pedagang ada istilah julukan "Cina Hitam" yang disematkan pada urang Banjar yang sudah barang tentu merujuk dari kepiawaian masyarakat Cina di Indonesia yang memang dikenal jago berdagang.

Sebagai Kota perdagangan tua yang juga berjasa melahirkan para pedagang-pedagang ulung, tentu perjalanan panjang budaya dagang dan berdagang urang Banjar ini juga melahirkan kearifan lokal berbasis tradisi-tradisi turunan dari budaya dagang tersebut. Salah satunya adalah tradisi dalam bertransaksi, baik dari segi tata cara maupun materi atau alat dalam bertransaksi.

Berikut beberapa keunikan tradisi bertransaksi tempo dulu khas urang Banjar yang sampai sekarang masih bisa kita jumpai

1. Barter

Transaksi dengan cara barter merupakan model transaksi jadul alias kuno yang dikenal manusia. Model Transaksi ini dilakukan sebelum ditemukan alat tukar seperti emas, perak atau uang. Di Banjarmasin, sistem "barter" ini masih bisa kita temukan di pasar terapung, baik yang di Muara Kuin maupun yang di Lok Baintan. Biasanya barter ini masih dilakukan antar pedagang.

2. Akad jual beli

Salah satu tradisi unik dalam rangkaian transaksi khas urang Banjar yang bisa digolongkan sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat Banjar adalah adanya akad jual beli yang dilafalkan atau diucapkan setiap bertransaksi jual beli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline